Meski Harga Melonjak Jelang Ramadan, Masyarakat Serbu Daging Ayam
Surabaya, Memorandum.co.id - Kenaikan harga daging ayam justru dibarengi naiknya penjualan. Ini karena banyak masyarakat menggelar hajatan atau megengan menjelang bulan Ramadan. Keterangan dari para pedagang pasar tradisional di Kota Surabaya, daging ayam mengalami kenaikan Rp 5 ribu/kg dibandingkan 2 pekan sebelumnya. Jika sejak awal hingga pertengahan bulan, harga daging ayam sekitar Rp 33 ribu, sejak awal pekan ini naik dikisaran Rp 38 ribu/kg. "Sudah seminggu ini naik. Kalau sebelumnya antara Rp 33-34 ribu/kg. Sekarang jadi Rp 38 ribu/kg. Dan biasanya naik terus karena banyak orang selamatan mau puasa," kata Zaenal, pedagang Pasar Sopoyono, Kamis (31/3/2022). Meski mengalami kenaikan harga cukup signifikan, namun Zaenal mengaku penjualannya naik dua kali lipat. Menurutnya, kenaikan di bawah Rp 10 ribu/kg masih wajar di saat banyak permintaan di pasar. Penjualan daging ayam yang naik juga diakui Rosi, pedagang di Pasar Pagesangan. Biasanya, dalam sehari dia hanya bisa menjual 10 ekor ayam. Namun sejak sepekan ini Rosi bisa menjual 20 ekor ayam per hari. "Besok itu malah banyak pesanan. Jadi masih bisa naik lagi. Ya musim orang selamatan megengan seperti ini, musim panennya orang dagang. Walaupun harga naik, tetap banyak yang beli. Asal kita ambil untung sewajarnya saja," tutur Rosi. Suhartini, warga Jambangan berencana akan megengan besok, Jum'at (1/4). Meski harga ayam sedang mahal, namun Suhartini tetap akan membelinya. Menurutnya, megengan tanpa dikasih lauk ayam, terasa hampa. "Kurang afdol kalau megengan tidak ada lauk ayamnya. Apalagi setelah itu kita puasa. Ibaratnya, berbagi ke tetangga masakan enak, setelah itu kita puasa selama sebulan," ujar wanita berusia 54 tahun ini.(x)
Sumber: