Anggota Komisi IV DPR RI Buka Bimtek Petani Tebu di Jombang
Jombang, memorandum.co.id - Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Indonesia bekerja sama dengan Komisi IV DPR RI mennggelar bimbingan teknis (Bimtek) di Ball Room Hotel Fatma, Jalan Urip Sumoharjo, Jombang. Bimtek yang dihadiri dan dibuka oleh Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PPP, Ema Umiyyatul Chusnah, diikuti peserta dari para petani dan kelompok tani di Jombang. Tema yang diangkat yaitu Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah. Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Ditjen Perkebunan Kemenpan, Ardi Praptono menerangkan, di masa pandemi Covid-19 ini pertanian merupakan salah satu kementerian yang punya peran positif untuk pertumbuhan sektor ekonomi. "Ini semua tidak lepas dari peran para petani tebu, sehingga pertumbuhan ekonomi positif di sektor pertanian bisa meningkat," terangnya. Dalam pengembangan komunitas tanaman semusim dan rempah ini, papar Ardi, tidak terlepas dari para petani yang merupakan ujung tombak di lapangan. "Khususnya komunitas pertanian tebu yang telah mencanangkan program swasembada gula konsumsi tahun 2020-2023," paparnya. Ardi mengungkapkan, salah satu faktor keberhasilan pengembangan tanaman semusim dan rempah dalam meningkatkan produksi dan aktivitas, karena tersedianya benih yang berkualitas. "Kemudian tempat waktu dan jumlah, ketersediaan dan kesiapan lahan. Juga pupuk organik dan non organik tepat waktu, jenis, jumlah dan kualitas. Serta penerapan teknis budidaya baik dan benar sesuai petunjuk teknis yang ditetapkan," ungkapnya. Menurut Ardi, dalam setiap kesempatan, Anggota Komisi IV yang akrab dipanggil Ning Ema ini, dengan Kementerian Pertanian selalu memperjuangkan petani. "Ini perlu disiapkan oleh bapak ibu untuk nantinya di tingkat lapangan, dengan bimbingan dari dinas provinsi, kabupaten dan juga pabrik gula, dapat memanfaatkan bantuan yang ada sebaik-baiknya," tukasnya. Sementara itu Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PPP, Ema Umiyyatul Chusnah menuturkan, bahwa anggota petani ini setiap tahun mendapatkan alokasi 100 hektare rawat ratoon yang diperjuangkannya. "Untuk 2021 susah bisa kami realisasikan. Dan bapak ibu yang hadir di sini adalah, yang sudah menerima rawat ratoon dari kami. Semoga bermanfaat dan bisa maksimal," tuturnya. Ning Ema berharap, ke depan nanti intinya, pihaknya menyampaikan kepada kementerian saat rapat kerja, bagaimana petani bertambah sejahtera. "Semuanya, tidak hanya petani tebu saja," pungkasnya. (yus)
Sumber: