Festival Mojotirto, Tandai Pembukaan PPKM Level 1 Jawa dan Bali
Mojokerto, memorandum.co.id - Sejumlah daerah di Jatim mendapat status PPKM level 1. Sejumlah daerah tersebut yaitu Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kabupaten Tuban, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Lamongan. Penetapan PPKM level 1 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2022 yang terbit 21 Maret 2022, berlaku 22 Maret sampai 4 April 2022, sejumlah daerah yang ditetapkan berstatus PPKM level 1 meningkat di Jawa dan Bali. Khusus untuk Kota Mojokerto, turunnya menjadi PPKM level 1 ini ditandai dengan adanya Festival Mojotirto. Festival ini sekaligus memperingati Hari Air Dunia yang jatuh setiap 22 Maret. Istimewanya, dalam acara ini juga dihadiri perwakilan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) serta juga Pemprov Jatim. Hadir Deputi Pelayanan Publik, Kemenpan RB, Diah Natalisa dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jatim Benny Sampirwanto yang mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dihelat di bantaran sungai Rejoto yang ada di Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, acara ini sarat memperlihatkan budaya, khususnya Kerajaan Majapahit. Mulai dari peserta kirab yang terdiri dari Prajurit Bregodo, Prajurit Mojopahit, serta penari bedoyo putri kusumo dan penari jurit sandi. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan, acara yang bertajuk Umbul Dungo Mojotirto ini mempunyai visi untuk nguri-nguri budaya. Hal ini dengan ditampilkannya permainan tradisional seperti semprengan, permainan tali, sonda, dakon dan bekelan serta penampilan karawitan. Dalam kesempatan ini juga Ning Ita sapaan akrabnya menyampaikan jika Kota Mojokerto sudah berada pada PPKM level 1 saat ini. "Semoga ini adalah sebuah momentum yang jadi kebangkitan ekonomi Kota Mojokerto dan seluruh pelaku UMKM," tegasnya, Selasa (22/3/2022). Menurut dia, Mojotirto festival adalah event budaya yang masuk kalender tahunan Pemkot Mojokerto. "Seluruh pelaku seni budaya pendidikan, masyarakat dan pemerintah terlibat dalam setiap event Mojotirto Festival," bebernya. Ning Ita menyampaikan jika Kota Mojokerto tak pernah kekurangan air dengan adanya tujuh aliran sungai besar yang melintasi. "Kami memiliki air dan tak pernah banjir akibat meluapnya air sungai yang melimpah di kota kami," cetus istri dari Supriyadi Karima Saiful ini. Selain Mojotirto Festival dalam waktu dekat ini Pemkot Mojokerto juga akan menyelenggarakan event budaya lain yang juga akan melibatkan pelaku usaha. "Dalam waktu dekat event Muhibah Jalur Rempah yang berdasarkan agenda ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kota Mojokerto akan dilakukan tempat penutupan," imbuh wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini. "Semoga berbagai event budaya ini jadi penyemangat masyarakat Kota Mojokerto, bahwa Spirit of Majapahit adalah kekuatan besar bagi masyarakat yang tangguh untuk terus bergotong royong dalam rangka membuktikan bahwa bangsa kita adalah besar yang bisa menghadapi tantangan yang ada," pungkasnya. (war/fer)
Sumber: