Orangtua Pelajar SMP Diberitahu Pemilik Warung di Blitar

Orangtua Pelajar SMP Diberitahu Pemilik Warung di Blitar

Surabaya, Memorandum.co.id - Pelajar SMP berinisial TR (14) yang dibawa kabur kekasihnya berhasil ditemukan di Blitar. Orangtua korban, Made Indra berhasil mengetahui tempat persembunyian kedua terduga pelaku setelah diberitahu pemilik warung. "Pemilik warung curiga dengan keadaan anak saya," ungkap Made, saat dihubungi wartawan melalui telepon, Sabtu (19/3). Kemudian, sambung Made, pemilik warung itu kemudian bertanya kepada TR di mana asal dan tempat tinggal selama di Blitar. Bahkan, selama di Blitar TR mengaku kepada pemilik warung tersebut diajak mengemis untuk menyambung hidup, sehingga ditawari bekerja sebagai penjaga warung. "Anak saya ngemis-ngemis di Blitar sama Puji itu. Terus ada orang baik itu nawarin pekerjaan jadi penjaga warung. Namun pas kerja kok penjaga warung curiga sama anak saya dan ditanya-tanya. Setelah tahu semua ceritanya, anak saya dipinjami HP untuk mengabari keluarganya," beber Indra. Setelah mendapatkan kabar dari TR, Made segera menyusul di Blitar. Tidak hanya bertemu dengan anak gadisnya saja, melainkan juga  bertemu Pujianto di tempat persembunyiannya. "Anak saya minta maaf dan mengakui kesalahannya," ujar Made. Bahkan, Pujianto kaget dan ketakutan sewaktu bertemu Made. Kemudian melarikan diri lewat pintu belakang. Namun dikejar dengan dibantu warga setempat hingga akhirnya berhasil diamankan. TR juga mengaku, selama di Blitar dicabuli oleh teman Puji bernama Mamad, warga Kesamben, Blitar. Dengan emosi, Made kemudian minta Pujianto untuk menunjukan di mana Mamad berada. Dan akhirnya berhasil menangkapnya. Selanjutnya, Made membawa keduanya ke Surabaya. Seperti yang diberitakan sebelumnya,  kurang lebih dua bulan pencarian, TR (14), pelajar SMP warga Jalan Kalijudan, akhirnya berhasil ditemukan orangtuanya, Made Indra (50), di Blitar. Selain TR, orangtuanya juga mengamankan Pujianto (21), kekasihnya warga Jalan Jojoran, yang membawanya kabur. Dan Mamad (21), teman yang mencabuli putrinya selama dalam pelarian di Blitar. Selanjutnya, Made membawa keduanya ke Mapolrestabes Surabaya untuk diserahkan ke polisi untuk diproses hukum lebih lanjut pada Sabtu (19/03/2022) pagi. Karena sebelumnya, Made sudah melapor ke Polrestabes pada Kamis (4/2/2022) dengan nomor laporan LP/B/246/II/2022/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR, setelah putrinya berinisial TR dibawa kabur oleh Pujianto usai berkenalan melalui media sosial. "Saya sempat cari ke sana kemari sampai ke rumahnya orang tua Pujianto di Jalan Jojoran juga tidak ada," ujar Made. Terpisah, Panit Perlindungan Perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya Ipda Tri Wulandari saat dikonfirmasi Memorandum.co.id membenarkan telah mengamankan dua pelaku pembawa kabur anak di bawah umur dan pencabulan. "Iya benar, saat ini masih dalam pemeriksaan penyidik. Sedangkan korban kami bawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani visum," kata Tri Wulandari. Namun, pihaknya sekarang bingung karena pelaku pencabulan terhadap korban, Mamad TKPnya bukan di Surabaya. Pihaknya masih koordinasi dengan kepolisian setempat. (rio)

Sumber: