Masyarakat Prihatin Makam WR Supratman Dekat TPS

Masyarakat Prihatin Makam WR Supratman Dekat TPS

Surabaya, memorandum.co.id - Masyarakat yang tergabung di dalam Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS) dan Barisan Gotong Royong (BGR), serta para seniman, menyayangkan kondisi makam pahlawan nasional Wage Rudolf Soepratman atau WR Supratman. Makam pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya itu berdampingan dengan tempat pembuangan sampah. Saat berada di lokasi tercium bau busuk. Hal ini membuat masyarakat tak nyaman saat datang berziarah. “Sungguh hal Ini sangat miris sekali. Sebetulnya kurang pas bila makam seorang pahlawan bersanding dengan depo sampah. Semoga Pemerintah Kota Surabaya dan Provinsi Jatim tanggap dan bijak menyelesaikan permasalahan ini" kata Imam, tokoh pemuda dari KBRS, Selasa (15/3/2022). Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPRD Surabaya Cahyo Siswo Utomo turut menyayangkan. Semestinya, Surabaya patut berbangga memiliki pahlawan nasional. Dan kebanggaan itu harus ditransformasikan menjadi sebuah apresiasi, salah satunya dengan merawat dan menjaga kondisi makam pahlawan nasional. “WR Supratman bisa menginspirasi perjuangan dan persatuan Indonesia, dan hingga hari ini, khususnya ketika Hari Musik Nasional yang jatuh setiap 9 Maret. Sosoknya mampu menyemangati pemuda dan seniman untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa,” ujar anggota Komisi D DPRD Surabaya ini. Cahyo menambahkan, kendati WR Supratman telah tiada, namun euforia terhadap lagu Indonesia Raya tak kunjung reda. Sehingga berangkat dari sana, ditetapkanlah peringatan Hari Musik Nasional pada 9 Maret 2013 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013 tentang Hari Musik Nasional. “Hari Musik Nasional ditetapkan dengan tujuan supaya masyarakat meningkatkan apresiasi terhadap musik Indonesia, meningkatkan kepercayaan diri, dan motivasi insan musik Indonesia. Di samping itu, juga untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa secara regional, nasional dan internasional,” tuntasnya. Selain menciptakan lagu Indonesia Raya, WR Supratman juga menciptakan beberapa lagu lain seperti Bendera Kita Merah Putih, Indonesia Ibuku, Bangunlah Hai Kawan, Mars Parindra, Mars Surya Wirawan, Matahari Terbit, R A Kartini atau yang sekarang dikenal dengan judul Ibu Kita Kartini. Setelah banyak menorehkan sejarah, pahlawan nasional ini meninggal dunia di Surabaya pada tanggal 17 Agustus 1938 dikarenakan karena sakit. (bin)

Sumber: