Khofifah Bahas Pengembangan Area Majapahit di Trowulan Bersama Wamen Kebudayaan RI

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Gubernur Jawa Timur Terpilih Khofifah Indar Parawansa menerima kedatangan Wamen Kebudayaan RI Giring Ganesha di kediamannya kawasan Jemursari Surabaya, Sabtu 11 Januari 2025.

Dalam kesempatan ini, Khofifah menyambut kedatangan Wamen Giring dengan sangat hangat dengan menyuguhkan durian Black Thorn asal Srengat Blitar.

Tidak hanya itu, Khofifah dan Giring juga saling berdiskusi tentang kekuatan kebudayaan di Jawa Timur terutama peninggalan Kerajaan Majapahit.

BACA JUGA:Khofifah Bantu Perlengkapan Sekolah Siswa Korban Banjir di Pasuruan

BACA JUGA:Dr Agung: Kemenangan Khofifah-Emil Bukti Kerja Keras dan Cinta Rakyat Jatim

Khofifah memberikan rekomendasi agar Kementerian Kebudayaan memberikan penguatan pelestarian dan pengembangan area Majapahit di Trowulan.

Ia menekankan bahwa Majapahit bukan hanya bagian dari sejarah Jawa Timur, tetapi juga memiliki peran penting dalam membangun wawasan nusantara dan kebersatuan Indonesia.

“Majapahit adalah kekayaan budaya dan sejarah yang mencerminkan keberagaman Indonesia. Perspektif Majapahit tentang kebersatuan dalam keberagaman seperti dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika, adalah warisan nilai yang sangat berharga. Pulau-pulau di Indonesia bukanlah pemisah, tetapi penghubung yang memperkuat nusantara,” kata Khofifah.

BACA JUGA:Khofifah Kunjungi Warga Dampak Banjir di Kecamatan Kesamben

BACA JUGA:Rekapitulasi Pilgub Jatim 2024, Pasangan Khofifah-Emil Unggul

Ia juga menyampaikan rekomendasi kepada Kementerian Kebudayaan untuk memberikan perhatian lebih pada revitalisasi situs-situs Majapahit. Menurutnya, diperlukan kebijakan yang seimbang antara perlindungan situs purbakala dan pengembangan kawasan sebagai pusat pembelajaran budaya nasional.

“Menurut saya akan menjadi rekomendasi kita kepada Pak Wamen hari ini untuk diteruskan ke Bapak Menteri bahkan mungkin sampai ke Menko sampai ke Bapak Presiden supaya konsep pengembangan area Majapahit di Trowulan terutama bisa mendapatkan penguatan,” tegas Khofifah.

Selain itu juga terkait Gunung Penanggungan. Di sana banyak sekali peninggalan-peninggalan budaya sejarah di Jawa Timur. Akan tetapi untuk bisa membangun kawasan sejarah tersebut memang harus banyak terusan dengan situs-situs.

“Jadi kita kesulitan untuk mendapatkan izin dimulai dari titik mana situs yang harus tetap kita proteksi, bagaimana warisan kepurbakalaan kita juga harus terproteksi, ini akan menjadi referensi pembelajaran nasional,” urainya.

Sumber: