Bocah TK Pogot Diduga Tewas Tenggelam di Ciputra Waterpark

Bocah TK Pogot Diduga Tewas Tenggelam di Ciputra Waterpark

SURABAYA- Seorang bocah tewas saat berenang di kolam renang Ciputra Waterpark, Citraland, Rabu (16/10), sekitar pukul 12.24. Identitas korban, AAP (6), tinggal di Jalan Pogot V. Informasi yang dihimpun Memorandum, bocah laki-laki tersebut berangkat ke waterpark secara rombongan bersama guru dan teman-temannya di TK Panca Bakti Pogot. Setiba di lokasi, korban langsung berenang di belakang patung Paus di areal waterpark. Diduga AAP tenggelam hingga mulutnya banyak kemasukan air. Bahkan, bocah itu sempat muntah-muntah. Kemudian teman korban memberitahu Faisol (24), warga Jalan Lidah Wetan II, yang bertugas sebagai pengawas waterpark. Dia pun menolong korban dan membawanya ke rumah pelampung tempat perawatan karena masih bernapas. Hanya saja kondisi AAP semakin drop, selanjutnya dilarikan ke RS Surya Medika di Jalan Laban, Driyorejo. Sayangnya di tengah perjalanan nyawa AAP tidak tertolong. Hingga kini, peristiwa ini masih dalam penanganan anggota Reskrim Polsek Lakarsantri. Terpisah, Kanitreskrim Polsek Lakarsantri Ipda Suwono saat dikonfirmasi melalui HP-nya membenarkan kejadian itu. Namun, pihaknya belum bisa memastikan tewasnya korban apakah karena tenggelam atau sebab lain. AAP memang berangkat berenang bersama guru dan teman-temannya ke Ciputra Waterpark. Menurut keterangan saksi mata ke petugas, saat ditemukan korban dalam kondisi muntah-muntah di areal kolam renang. Selanjutnya dibawa ke rumah sakit. Tapi, dalam perjalanan ternyata nyawa korban tidak tertolong. "Untuk mengetahui penyebab kematian AAP, kami masih menunggu hasil visum dokter," kata Suwono. Sementara itu, Bagian Publikasi dan Promosi Citraland Ahmad Helmi mengatakan, tidak mengetahui kronologi pastinya kejadian tersebut. Karena yang mengetahui langsung adalah karyawan operasional. Begitu mendapatkan laporan ada korban muntah-muntah di areal kolam renang, pihaknya segera memberikan pertolongan semaksimal mungkin ke AAP, dan membawanya ke rumah sakit memakai ambulans. "Terus terang saya tidak tahu kronologi kejadiannya seperti apa. Yang mengetahui adalah bagian operasional," jelas Helmi. Dia juga menampik bila dikatakan korban tenggelam, sebab di waterpark, wahana permainan untuk berenang dangkal dan tidak ada yang dalam. Mewakili pengelola waterpark, Helmi mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya atas musibah tersebut. Hingga kini, tim dari manajeman terus mendampingi korban mulai dari rumah sakit hingga ke rumah duka. Informasi tambahan ketika kejadian, sedang berlangsung acara lomba fotogenik anak-anak TK se-Surabaya. Praktis, anak-anak ini datang bersama orang tua dan gurunya masing-masing. Sedangkan rombongan korban diketahui baru datang, dan langsung bermain ke lokasi waterpark. Sebelum mereka masuk ke kolam renang, pihak operasional sudah memberikan pengumungan menggunakan pengeras suara agar orang tua atau para guru selalu mendampingi anak-anaknya saat berenang "Hal ini dilakukan karena petugas operasional tidak mungkin mengawasi pengunjung yang begitu banyak," pungkas Helmi. (rio/nov)  

Sumber: