Orang Tua Cerai, Psikologis Suami Terganggu (1)

Orang Tua Cerai, Psikologis Suami Terganggu (1)

Jika Kambuh Sering Berbuat Kasar

Semua pasangan suami istri di muka bumi ini pada awalnya tentu ingin menikah untuk bahagia. Janji keduanya pastilah hingga maut memisahkan. Sayangnya, kenyataan bisa berkata lain. Memiliki pengalaman bercerai di usia muda bisa jadi menghiasi kehidupan rumah tangga mereka.   Itu juga yang dialami Desi warga Gunung Anyar. Wanita  berparas cantik, dan berkulit mulus ini berkisah,  di usianya yang baru menginjak 25 tahun, pernikahannya harus kandas di tengah jalan.   Tapi, di balik pengalaman pahitnya itu, ia menemukan hikmah besar. Desi bercerita, pada 2022, saat berumur 24 ia menikah.  Wisnu suaminya terpaut dua tahun. Namun, tidak sampai setahun mereguk manis madu cinta, pernikahannya hancur.   “Banyak sekali tekanan dari suami. Orang tua suami juga sering turut campur urusan rumah tangga kami,” keluhnya. Desi juga mengungkapkan, suaminya juga kasar dan suka main tangan.   Maunya mengadu kepada kedua orang tuanya, Desi malah tidak mendapatkan pembelaan. Dia justru disalahkan karena tidak bisa mengurus suaminya. Bukti lebam-lebam perlakukan kasar suaminya juga tidak digubris. Belakangan diketahui jika Wisnu suaminya ternyata terganggu secara psikologis karena orang tuanya juga bercerai. Dia sering melihat ibunya disiksa oleh ayahnya.   “Jadi pada saat suami saya kambuh, emosinya meningkat dan sesak napas berlanjut sampai harus dibawa ke rumah sakit untuk menenangkan diri. Setelah tahu, saya coba menerima dia dan lebih sabar lagi dalam menghadapinya,” beber Desi.   Namun ibu Wisnu selalu saja menuduh Desi bahwa dia menjadi penyebab penyakit anaknya kambuh. Seiring berjalannya waktu, Desi berdoa supaya diberi jalan. Ternyata bulan ke 4 menikah, Desi hamil.  Ia pun girang bukan kepalang. Namun, berbeda dengan Wisnu, dia tidak mengharapkan anak di kandungan Desi. Lantaran takut kalau nanti kami punya anak, kasih sayang dan perhatian Desi terbagi untuk anaknya saja.   Selama Desi hamil, pernikahannya justru semakin memburuk.  Desi sering pisah rumah dengan Wisnu. Suaminya beralasan mau menenangkan diri di rumahnya. Ditambah ibu Wisnu yang sangat posesif.   Desi bahkan memohon kepada Wisnu untuk pulang ke rumah karena sudah sebulan berpisah. Padahal Desi mengandung anak Wisnu dan butuh perhatian lebih. Selang beberapa hari Wisnu akhirnya kembali ke rumah bersama ibu dan bapaknya.   Desi kaget.  Kebetulan saat itu di rumah, Desi ditemani orang tuanya selama suaminya tidak ada di rumah. Ternyata kedatangan mereka hanya untuk menceraikan Desi dan membawa semua barang milik Wisnu.(x/ono)  

Sumber: