Menko PMK Jadikan Lumajang Role Model Percepatan Penanganan Pascabencana

Menko PMK Jadikan Lumajang Role Model Percepatan Penanganan Pascabencana

Lumajang, memorandum.co.id - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati bersama Forkopimda Kabupaten Lumajang menyambut kedatangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia Muhadjir Effendy, dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Lumajang, Sabtu (12/3/2022). Kedatangan Menko PMK Muhadjir Effendy ke Kabupaten Lumajang dalam rangka mengunjungi progres pembangunan infrastruktur, pemukiman dan kunjungan ke lokasi pengungsian. Serta lokasi penyelenggaraan pendidikan darurat dampak dari erupsi Gunung Semeru. Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan, kunjungan kerja yang dilakukan bertujuan untuk meninjau kondisi warga yang ada di pengungsian, proses rehab dan rekonstruksi rumah hunian sementara dan hunian tetap. Ia menilai tahap pembangunan huntara dan huntap secara umum sudah berjalan sangat baik. Bahkan di luar ekspektasinya. "Ini berjalan sangat cepat, karena dari 1.951 huntap sekarang yang sudah proses siap jadi mencapai 1.200 lebih. Karena target dari Pemkab Lumajang sebelum Lebaran semua sudah bisa menempati hunian tetap, sehingga warga yang terdampak tidak lagi menempati lokasi pengungsian," ungkapnya. Selanjutnya, ia berterima kasih kepada semua jajaran mulai dari Pemkab Lumajang hingga Forkopimda, BNPB, Kementerian PUPR, Kementerian Sosial, dan Provinsi Jatim yang bekerja dengan kompak dan sudah berjalan sangat baik. Mudah-mudahan pembangunan itu semua dapat diselesaikan dengan waktu yang tidak lama. Selain itu, Muhadjir Effendy juga menyempatkan untuk meninjau tenda warga pengungsi yang dijadikan tempat pelatihan keterampilan dan kerajinan untuk warga pengungsi. Melihat hal itu, pihaknya akan ikut membantu dalam meningkatkan skil atau keterampilan pengungsi dengan meminta dukungan dari kementerian terkait. "Saya kira suatu pola penanganan pascabencana yang sangat baik dan mudah-mudahan bisa dijadikan contoh untuk daerah yang lain. Dan juga ada pengalaman baik yang spesifik seperti misalnya menyatukan antara huntara dengan huntap. Jadi, seperti ini ada pendekatan baru di Pemerintah Kabupaten Lumajang," tambahnya. Senada dengan hal itu, Wakil Bupati Lumajang menjelaskan, bahwa warga pengungsi bukan hanya sekedar mengungsi, akan tetapi ada pelatihan membuat kerajinan atau keterampilan. Sehingga, nantinya warga pengungsi setelah berpindah ke tempat relokasi harapannya lebih bisa hidup mandiri. "Kami dari Pemerintah Kabupaten Lumajang akan membantu untuk pemasaran dari hasil produksi para pengungsi," ujarnya. Terkait relokasi, percepatan proses penyelesaian dari pembangunan hunian sementara maupun hunian tetap akan terus dilakukan. Harapannya para pengungsi bisa dipindahkan ke tempat relokasi sebelum lebaran. (*/ani)

Sumber: