Aliran Kaliasem Tinggal 30 Persen, Wabup Minta Normalisasi Sungai Dilaksanakan

Aliran Kaliasem Tinggal 30 Persen, Wabup Minta Normalisasi Sungai Dilaksanakan

Lumajang, memorandum.co.id - Berkurangya luasan aliran Sungai Kaliasem disinyalir sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya banjir beberapa wilayah di Kabupaten Lumajang. Wakil Bupati Lumajang  Hj Indah Amperawati mengatakan bahwa saat ini luasan aliran Kaliasem hanya mencapai 30 persen. Sedangkan selebihnya adalah merupakan daratan. ”Luasan Sungai tinggal 30 persen selebihnya adalah dataran, pantas saja daerah sini yang dulu tidak pernah banjir akhirnya banjir karena sungainya tidak bisa menampung air secara maksimal” ujarnya disela acara puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Sungai Kaliasem, jumat (4/02/2022) pagi Diketahui aliran Sungai Kalisem adalah merupakan kewenangan Propinsi Jawa Timur. Wabub meminta kepada Balai Pengelolahan Sumber Daya Air Propinsi Jatim untuk segera mengkoordinasikan dengan OPD terkait, agar normalisasi Sungai Kaliasem bisa segera dilaksanakan. “Fokus untuk pengerukan pengerukan sungai itu. Sekarang ini musim bencana, banjir dimana-mana. Salah satunya yaitu faktor terjadinya pendangkalan sungai. Yang mana bila tidak segera dilakukan normalisasi maka akan mengakibatkan banjir dimana-mana,” tambahnya. Terkait dengan banyaknya warga yang menanam di sekitar sungai, wabub menganggap hal tersebut wajar. Karena datarannya lebih luas daripada aliran sungainya hingga mengundang warga dalam berkegiatan di lahan. “Soal warga menanam tanaman sungai yang sebagian besar menjadi daratan kita tidak bisa menyalahkan warga. Cuma kalau warga membuang sampah disungai itu jelas kita salahkan,“ tegasnya Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dra. Hertutik dalam peringatan HPSN 2022 mengatakan bahwa kegiatan Resik Resik Kaliasem ini adalah merupakan rangkaian puncak kegiatan dalam peringatan HPSN 2022. Kegiatan tersebut diikuti oleh ASN serta puluhan komunitas yanng ada di Lumajang. “Sebelumnya sudah dilaksanakan sosialisasi di SMK Tempeh dengan tema pengelolahan sampah kepada pelajar. Kegiatan selanjutya dialog interaktif terkait masayarakat mandiri sampah yang kedepan adanya kemandirian dari masyarakat terkait dengan pengelolahan sampah, Bimtek bersama Tim PKK Lumajang,”pungkasnya. (ani)

Sumber: