Begini Suasana Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Desa Wringin Agung

Begini Suasana Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Desa Wringin Agung

Jember, memorandum.co.id - Ratusan umat Hindu di Desa Wringin Agung, Kecamatan Jombang, Jember, menggelar pawai ogoh-ogoh tawur agung kesanga menjelang Hari Raya Yyepi. Pada masa pandemi, kegiatan digelar sore hari dengan iringan tarian. Mangku Misno, pemuka Agama Hindu, menerangkan, acara diawali prosesi doa, pawai ogoh ogoh dalam tawur agung kesanga bersama ratusan umat hindu di Pura Tirtha Sudha Mala. Acara  berlangsung khidmat meski dilakukan pembatasan kehadiran umat dan penerapan protokol kesehatan ketat di masa pandemi Covid-19. "Dua patung raksasa disiapkan yang di arak dari Pura Tirtha Sudha Mala mengelilingi jalan desa sejauh kurang lebih lima kilometer. Sebagai simbol rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944," kata Mangku Misno, Rabu (2/3/2022). Mereka berharap dan tetap menjaga adanya kedamaian, kerukunan dan kebersamaan umat beragama yang saling menghormati dan menjaga keutuhan negara kesatuan republik indonesia yang selama ini terjalin. Terlebih di masa pandemi  Covid-19, masyarakat harus saling menjaga dan melindungi warga dari paparan virus corona dengan penerapan protokol kesehatan. Meski digelar dengan pembatasan kehadiran umat, namun mereka tetap bersyukur dan menjalani dengan khidmat. Kegiatan ini bertujuan untuk kedamaian bersama antar umat beragama dan lingkungan sekitar. Sementara salah salah satu Umat Hindu Maria Trianda Dewi, mengatakan, tradisi pawai ogoh-ogoh tawur agung kesanga merupakan rangkaian ritual Hari Raya Nyepi. Itu  yang bertujuan mensucikan diri, dari hal negatif sehingga muncul hal positif sebelum melakukan catur brata penyepian. Catur brata bermakna bahwa manusia lanjut Dewi, harus dapat mengendalikan nafsu atau amati geni, tidak boleh beraktivitas atau amati karya, tidak boleh bepergian atau amati lelungan. Serta  tidak boleh bersenang senang dalam hal bersifat hiburan atau amati lelanguan. di Akhir dari pawai ogoh-ogoh, dua patung raksasa dibakar dengan ritual khusus yang bermakna suci diri menuju kehidupan yang lebih baik. (edy)

Sumber: