Besok, Muslimat NU Jatim Gelar Doa untuk Keselamatan Bangsa

Besok, Muslimat NU Jatim Gelar Doa untuk Keselamatan Bangsa

SURABAYA - Di penghujung tahun 2018, Pengurus Wilayah (PW) Muslimat NU akan menggelar doa untuk Keselamatan Bangsa yang dirangkai dengan Maulidur Rasul di JX International, Surabaya, Minggu (30/12) mulai pukul 08.00. Acara ini digelar sebagai bentuk keprihatinan Muslimat NU atas berbagai bencana alam dan musibah yang menimpa negeri ini, terbaru tsunami Selat Sunda yang menewaskan 426 jiwa. "Ini itikad baik kami untuk mendoakan bangsa dengan tangan ibu-ibu yang lembut agar negara tetap damai. Tidak ada bencana, tidak ada hoax, dan Muslimat NU berusaha menjaga bangsa ini agar tetap utuh," tutur Sekretaris PW Muslimat NU Jatim, Mariyam Baharuddin di Surabaya, Sabtu (29/12). Acara ini, lanjut Maryam, akan dihadiri Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim terpilih 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa. Hadir pula Syekh Al Barkawi dari Al Azhar, Mesir, untuk memberikan mauidhoh hasanah. Sedangkan pengurus dan warga Muslimat NU yang akan hadir, diperkirakan mencapai 24 ribu. Mereka berasal dari 38 kabupaten dan kota di Jatim. "Data yang akan hadir sampai saat ini, riil, per kota/kabupaten sudah masuk 22.112. Target kita 24 ribu," ungkapnya. Namun demikian, bisa jadi yang hadir lebih dari 24 ribu karena daerah penyangga masih melakukan pendataan final. "Kalau Sidoarjo sudah fix 6.000, dan Surabaya akan menghadirkan sedikitnya 10 ribu," sambungnya. Selain Doa untuk Keselamatan Bangsa dan Maulidur Rasul, kata Maryam, acara ini sekaligus untuk menyongsong Harlah ke-73 Muslimat NU. "Desember ini juga masih nuansa Hari Ibu, jadi ini moment yang tepat bagi para ibu untuk mendoakan bangsa," katanya. Pasukan Semut Maryam menambahkan, lantaran jumlah massa yang datang puluhan ribu orang, pihaknya juga menyiapkan "pasukan semut" untuk menjaga kebersihan lokasi acara. "Biar clean and clear. Jadi tidak memproduk sampah. Bagi yang datang, nanti sampahnya dibawa sendiri. Mereka akan membawa kantung plastik dari rumah masing-masing," katanya. Selebihnya, bahkan di setiap acara, warga Muslimat NU memang memiliki kemandirian luar biasa, termasuk membiayai diri sendiri untuk datang ke acara. "Ibu-ibu ini biaya sendiri, nabung sendiri. Terlepas panitia menyiapkan konsumsi ala kadarnya, ibu-ibu juga membawa bekal sendiri dari rumah, termasuk tikar," pungkasnya. (day/yok)

Sumber: