Musim Hujan, Petani Garam Beralih Tambak Bandeng dan Udang
Surabaya, memorandum.co.id - Kondisi hujan belakangan ini sangat mempengaruhi aktivitas petani garam. Betapa tidak, sejak November 2021-Maret 2022 mereka tidak bisa panen garam. Untuk bisa mendapatkan rezeki, para petani garam di Kalianak ini mengalihkannya dengan usaha ikan bandeng dan udang windu. Ini pun, petani garam masih juga harap-harap cemas. Sebab, jika banjir dan mengenai tambak bandeng dan udang akan merugi. "Kalau tidak banjir yang masih untung. Tapi kali banjir rugi," ujar Timbul Sutrisno, Ketua KUD Kota Garam, Selasa (1/3). Tambah Timbul, saat ini para petani garam hanya bisa menggunakan stok garam di gudang. "Garam yang ada di gudang yang kita jual. Untuk panen tidak bisa karena hujan terus," jelasnya. Lanjutnya, ketika kondisi kemarau, harga garam bisa terjual sampai Rp 24 juta per panen. "Itu nanti dibagi tiga. Untuk yang mengerjakan, biaya operasional, dan pemilik lahan," jelasnya. Disinggung soal kerugian, Timbul mengatakan, bahwa tidak ada. Sebab, tidak mengeluarkan anggaran. "Tidak ada," pungkas Timbul. (fer)
Sumber: