NasDem Bersama Warga Ketintang Bakal Gelar Penyuluhan Bahaya Narkoba
Surabaya, memorandum.co.id - Anggota DPRD Surabaya Imam Syafi'i berjanji akan menjembatani warga Ketintang untuk merealisasikan giat penyuluhan anti narkoba. Hal itu diutarakan, setelah politisi NasDem ini menggelar jaring aspirasi masyarakat atau reses di Balai RW 2, Kelurahan Ketintang, Kecamatan Gayungan. Dalam forum tersebut, mewakili warga sekitar, Ketua RW 2 Ganjar Basuki mengharapkan agar ada edukasi dan sosialisasi tentang bahaya narkoba di kampungnya. Kepada Imam, Ganjar menyampaikan bahwa penyuluhan bahaya narkoba sangat penting dilakukan agar para generasi muda, khususnya di Kelurahan Ketintang, tidak terjerumus dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang. “Generasi muda atau generasi milenial adalah harapan kita semua. Mereka harus menyongsong dan meraih masa depannya dengan lebih baik. Nah kalau misalkan para milenial ini tercemar narkoba, apa ndak eman-eman,” katanya, Selasa (22/2/2022). Menurut Ganjar, semua pihak harus selalu mengingatkan generasi muda agar tidak terjerumus ke dalam dunia gelap narkoba. Karena itu, pihaknya akan menyambut dengan gembira apabila penyuluhan anti narkoba dapat terealisasi. “Saya sudah siapkan tempatnya, kita berharap didatangkan narasumbernya. Kita ingin ada yang menjembatani. Selain penyuluhan tentang narkoba, kita juga ingin ada pelatihan untuk anak-anak muda supaya bisa membangun yang namanya start-up,” tandas Ganjar. Sementara itu, Imam mengaku akan mensupport giat tersebut dengan menghadirkan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya. “Banyak sekali aspirasi masyakat yang masuk. Salah satunya minta diadakan penyuluhan anti narkoba. Mungkin selama ini, mereka sudah menyampaikan ke Lurah mengenai penyuluhan itu namun belum berhasil. Lalu mereka ke dewan, yang memiliki counterpart (rekanan) pemerintah, termasuk Pak Wali Kota, sehingga itu akan menjadi perhatian kita,” terang Imam. Selain diminta membantu giat sosialisasi anti narkoba, Imam juga disambati warga mengenai kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor kelurahan. Warga menuntut agar jumlah ASN yang bertambah turut dibarengi dengan kinerja yang lebih baik. "Menurut warga, staf di kantor kelurahan jumlahnya lebih banyak namun kinerjanya kurang optimal. Kita berharap ini menjadi perhatian karena para ASN bersentuhan langsung dengan masyarakat. Jangan sampai niat pemkot melakukan desentralisasi pelayanan itu tidak berjalan maksimal," ujarnya. Menyiasati agar pelayanan di tingkat kelurahan tak mengecewakan, Imam meminta pemkot memberikan training excellent service kepada para ASN. Dengan begitu, akan menghasilkan SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, dan berkinerja tinggi. "Infrastruktur sarana dan prasarana untuk pelayanan masyarakat juga perlu ditingkatkan sampai ke RT. Sehingga nanti warga juga mendapatkan pelayanan yang optimal," tuntasnya. (bin)
Sumber: