Surabaya Level 3, Ketua DPRD: Usaha Rakyat Tetap Harus Bergerak

Surabaya Level 3, Ketua DPRD: Usaha Rakyat Tetap Harus Bergerak

Surabaya, memorandum.co.id - Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Pahlawan menanjak dari level 2 menjadi ke level 3 hanya dalam sepekan. Hal ini kemudian mendapat perhatian serius dari Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono. Kendati Surabaya berstatus level 3, Adi menegaskan agar aktivitas ekonomi rakyat tetap bergerak. Sebab bila ekonomi kembali melandai, akan memicu lahirnya pengangguran baru, yang bisa berujung pada peningkatan kemiskinan. Dia pun mengingatkan semua pihak untuk memitigasi kenaikan status PPKM tersebut agar tidak terus menanjak. “Kita harus terus menggerakkan ekonomi rakyat, di UMKM, warung, dan kampung-kampung,” kata Adi, Jumat (18/2/2022). Pihaknya mendukung penuh usaha-usaha rakyat terus bergerak dan berkembang. Dia tak ingin ada penutupan. Sehingga Adi menyerukan kepada masyarakat yang membuka depot supaya tetap berjualan seperti biasanya. Begitu pun masyarakat yang memiliki tenant di mal diminta tetap berjualan. “Yang PKL juga tetap berjualan,” tegas legislator yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini. Begitu pula yang memiliki rumah produksi berbagai barang juga didorong untuk tetap beraktivitas. “Semuanya dengan protokol kesehatan serta penyesuaian kapasitas sesuai aturan,” tandasnya. Mantan jurnalis ini menegaskan, kunci agar aktivitas ekonomi terus bergerak adalah penerapan protokol kesehatan dan perluasan vaksinasi Covid-19. Warga yang tiba waktunya mendapatkan vaksin booster ketiga, diimbau jangan menunda untuk datang ke tempat vaksinasi terdekat. Karena menurutnya, vaksin efektif dalam mencegah terinfeksi Covid-19, serta efektif mencegah perburukan kondisi tubuh bila terpapar virus Covid-19. "Sehingga masyarakat semakin kebal, dan otomatis ekonomi bisa bergerak karena mobilitas orang dan barang dapat terus berlanjut,” tuturnya. Menurut telaahnya, ada dua langkah yang perlu dilakukan agar ekonomi arus bawah terus berjalan. Pertama, gerakan saling bantu untuk membeli kebutuhan sehari-hari di warung tetangga dan UMKM. “Tidak hanya warga, tetapi juga jajaran dinas atau instansi Pemkot Surabaya harus membeli kebutuhannya di UMKM dan warung-warung sekitar atau melalui aplikasi e-Peken yang beberapa waktu lalu diluncurkan,” urai dia. Langkah kedua, kata Awi sapaan lekat Adi Sutarwijono, ekonomi rakyat harus terus didampingi agar semakin go digital. “Pemkot Surabaya melalui dinas terkait harus punya roadmap, berapa UMKM yang ditargetkan bisa onboarding merambah pasar digital,” jelasnya. Dia meyakini, dengan masuk ke pasar digital, UMKM bisa memperluas pasarnya. "Dengan begitu, akan sangat membantu UMKM di tengah pandemi Covid-19," tuntas Awi. (bin)

Sumber: