Hasil Swab PCR Molor, DPRD Surabaya Dorong Pemkot Kerja Sama dengan RS Swasta dan BBLK Jatim
Surabaya, memorandum.co.id - Sample tes swab PCR warga yang masuk di Laboratorium Kesehatan Daerah (labkesda) Kota Surabaya mengalami antrean panjang. Hal ini kemudian membuat pasien yang terkonfimasi positif antigen harus menunggu hasilnya 4-5 hari. Menilik ini, legislatif mendorong agar Pemkot Surabaya bekerja sama dengan RS swasta untuk mengatasi membludaknya sample tes swab PCR. Dengan begitu, keterlambatan hasil tes swab PCR dapat diminimalisir. Dan upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) berjalan optimal. "Pemkot bisa bekerja sama dengan RS swasta untuk turut membantu dalam melakukan percepatan uji sample tes swab PCR warga. Untuk biayanya bisa dibebankan pada APBD," kata Khusnul Khotimah, ketua Komisi D DPRD Surabaya, Kamis (17/2/2022). Selain dapat mengandalkan SDM milik RS swasta, menurut Khusnul, pemkot juga dapat bekerja sama dengan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) milik Pemprov Jatim. "Atau dengan menambah petugas di labkesda itu sendiri," tandasnya. Menurut telaah politisi PDI Perjuangan ini, pemkot harus segera mencari jalan keluar terkait antrean panjang sample tes swab PCR. Terlebih tren Covid-19 di Surabaya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Ning Kaka, sapaan lekat Khusnul Khotimah mengusulkan, agar mengoptimalkan peran 63 puskesmas di Surabaya, yang sejak 2022 sudah berstatus BLUD (badan layanan umum daerah). "Karena dengan sistem BLUD, masing-masing puskesmas akan lebih leluasa untuk berlomba memberikan layanan terbaiknya," jelasnya. "Bisa juga nantinya terbentuk sebuah laboratorium mini di puskesmas tersebut sebagai bentuk pengembangan layanan atau eksplorasi, yang selanjutnya bisa menjadi ciri khas dari puskesmas tersebut," imbuh Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini. (bin/fer)
Sumber: