Pilkades Serentak Dilanjutkan Meski PPKM Level 3, Polres Bentuk Tim Khusus
Gresik, memorandum.co.id - Gelaran pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak dipastikan berlanjut meskipun Kabupaten Gresik berstatus PPKM Level 3. Sejumlah skema telah disiapkan untuk antisipasi lonjakan kasus Covid-19 sekaligus mencegah gangguan kamtibmas. Di antaranya, Polres Gresik membentuk tim khusus Mantap Praja Giri 2022. Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis mengatakan momentum pilkades jangan dijadikan sebagai momen terpecah belahnya masyarakat. Maksud gawe demokrasi di tingkat desa ini adalah mencari pemimpin yang bisa membawa desa masing -masing ke arah lebih baik. Sehingga semangat yang harus dibawa adalah kebersamaan. Pihaknya tidak menampik jika terdapat potensi konflik dalam setiap pesta demokrasi, khususnya pilkades. Oleh karenanya, Polres Gresik akan berkolaborasi dengan semua pihak guna memastikan pilkades serentak berjalan aman dan lancar. Di sisi lain mencegah penyebaran Covid-19. “Dalam pelaksanaan pengamanan pilkades serentak tahun 2022, Polres Gresik membentuk Operasi pengamanan Mantap Praja Giri 2022. Hal tersebut sebagai wujud keseriusan dan kesanggupan kami dalam mengamankan pelaksanaan pilkades,” tegas AKBP Mochamad Nur Azis, Rabu (16/2). Nantinya, pola pengamanan akan ditentukan dengan tingkat kerawanan di masing masing desa. Untuk diketahui, terdapat 47 desa di 18 kecamatan yang akan melaksanakan pilkades tanggal 26 Maret 2022 mendatang. Paling banyak di Kecamatan Cerme, yakni lima desa. Pemetaannya sebagai berikut. Di Daerah (desa, red) sangat rawan akan ditempatkan 60 personel Polri, 20 personel TNI dan 120 personel Linmas. Kemudian daerah rawan, diterjukan 20 personel Polri, 15 personel TNI dan 40 personel Linmas. Dan daerah kurang rawan 15 personel Polri, 10 personel TNI dan 30 person Linmas. "Polres Gresik menyiapkan sebanyak 900 personel dengan rincian 600 personel Polres Gresik, 155 personel BKO Polres jajaran (Polres Lamongan, Polrestabes Surabaya, Polresta Sidoarjo, Polres Mojokerto, Polres Tanjung Perak, Polres Bojonegoro, Polres Tuban dan Polres Jombang), 100 pers Brimob Polda Jatim dan oncall 45 personel," paparnya. Tidak hanya itu, ke depan akan diagendakan deklarasi damai dengan mengundang seluruh calon kepala desa. Untuk berikrar bersama siap kalah dan siap menjaga perdamaian dalam pelaksanaan pilkades. Lulusan Akpol 2002 itu mengajak seluruh masyarakat bersama - sama menjaga keamanan Kota Pudak. Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani berpesan kepada seluruh panitia pilkades agar menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dalam seluruh tahapan pilkades. Ia tidak ingin gawe besar ini memicu lonjakan Covid-19. Apalagi saat ini Gresik berstatus PPKM Level 3. Alumnus Universitas Airlangga itu juga berharap tidak terjadi perpecahan masyarakat selama tahapan pilkades berlangsung. "Momentum pilkades mari kita jadikan sebagai ajang pemersatu masyarakat desa untuk memilih pemimpin yang sesuai. Yang mampu membawa desa menjadi lebih baik," jelasnya. Dalam waktu dekat, Pemkab Gresik juga segera mencairkan anggaran bantuan keuangan untuk pilkades serentak ini. Gus Bupati mewanti - wanti dua hal penting yakni tidak terjadi perpecahan masyarakat desa dan tidak terjadi penambahan kasus aktif Covid-19. Ia mengajak semua pihak terlibat bersama menyukseskan pilkades serentak. Sebagai catatan, dalam status PPKM Level 3 ini kasus Covid-19 di Gresik mengalami tren peningkatan. Per 16 Februari, terdapat sebanyak 352 kasus baru. Sehingga jumlah total pasien terkonfirmasi positif 16.478 kasus dengan kasus aktif sebanyak 1.988 kasus.(and/har)
Sumber: