Kesulitan Air untuk Mengaliri Sawah, Petani Wadul Wabup Lumajang

Kesulitan Air untuk Mengaliri Sawah, Petani Wadul Wabup Lumajang

Lumajang, Memorandum.co.id - Karena kesulitan air untuk mengaliri lahan sawahnya, gabungan kelompok tani dari Kelurahan Rogotrunan, Desa Boreng Dan Desa Blukon temui Wakil Bupati Bunda Indah Masdar di ruang Mahameru Pemkab Lumajang. Senin (14/02/2022). Dalam kesempatan itu, Imron selaku perwakilan petani, menyampaikan beberapa hal terkait permasalahan yang dialami rekan rekannya sesama petani. Antara lain banyaknya lahan persawahan di tiga wilayah, yaitu Kelurahan Rogotrunan, Desa Blukon dan Desa Boreng yang kesulitan untuk mengaliri sawahnya akibat jebolnya Dam Gambiran beberapa waktu lalu. Bukan hanya masalah air yang dikeluhkan, namun kelangkaan pupuk bersubsidi juga menjadi salah satui point yang disampaikan. “Meskipun pemerintah pusat telah memberikan subsidi pupuk, namun pada prakteknya kita masih kesulitan untuk mendapatkannya,” keluhnya Menyikapi hal itu, Wakil Bupati Bunda Indah Masdar mengatakan, terkait kekeringan sawah yang dialami oleh warga tiga desa tersebut adalah imbas dari jebolnya Dam Gambiran. Di tahun ini Pemerintah Kabupaten telah menganggarkan perbaikan dam tersebut. "Tahun ini ada anggaran meskipun tidak tuntas minimal bisa menyelesaikan sambil kita mencari cara untuk menuntaskan secara maksimal. Akan dikerjakan dengan anggaran yang minimal bisa terselesaikan masalah bapak-ibu petani," ujarnya. Sedangkan untuk permasalahan kelangkaan pupuk dilapangan, Bunda Indah menjelaskan, hal itu disebabkan karena adanya pengurangan jumlah pupuk subsidi oleh pemerintah pusat sehingga mengakibatkan para petani kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut. Untuk mengatasinya, Bunda Indah menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Bagian Ekonomi Setda Lumajang agar melakukan komunikasi dan koordinasi dengan distributor pupuk untuk mencari solusi terbaik. "Saya minta Kepala Dinas Pertanian untuk cek lokasi, para petani supaya menceritakan kondisi sebenarnya jangan ada yang ditutupi dan direkayasa supaya kita bisa kasih solusi terbaik," ujarnya. (*/Ani)

Sumber: