Komisi E: Sekolah Punya Pengalaman Pembelajaran saat Pandemi

Komisi E: Sekolah Punya Pengalaman Pembelajaran saat Pandemi

Surabaya, memorandum.co.id - Wakil ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih menegaskan, penggelola sekolah sudah mempunyai pengalaman menghadapi posisi gawat saat pandemi tahun lalu. Sehingga, kebijakan yang diterapkan pemerintah menghadapi badai Omicron, sekolah sudah siap. "Penggelola sekolah sudah siap menjalankan sistem pendidikan dari pemerintah," tutur Hikmah Bafaqih, Senin (7/2). Meski begitu, ketua Perempuan Bangsa Jatim ini, tetap mendorong menjalankan kebijakan sesuai ketentuan pemerintah. Mereka mempunyai pengalaman pembelajaran saat pandemi," kata Hikmah. Komisi membidangi pendidikan, kesehatan di Jawa Timur ini, menyampaikan gelombang Omicron diperkirakan membesar. Namun semangat optimisme harus tetap bangkit. "Ingat kita sudah new normal. Hal ini diikuti dengan vaksin pertama dan vaksin ke kedua sudah mencapai 70 persen. Saat ini ditambah Vaksin ke tiga," tandas dia. Menurunkan rasa khawatir atau rasa was-was terhadap gejala Omicron, pemerintah mendorong pada peserta didik dan pengajar memperketat prokes. "Kami mendorong vaksinasi pendidik dan peserta didik 100 persen. Didukung lingkungan sekolah Vaksin mencapai 70 persen. Upaya ini bisa memperingan terhadap ancaman pandemi," kata dia. Di tengah penyelenggaraan sekolah tatap muka 100 persen, kasus corona justru ditemukan di sekolah. Di Kota Surabaya, dan kabupaten/kota di Jawa Timur, setidaknya ada beberapa sekolah yang harus menghentikan pembelajaran tatap muka dan kembali melakukan pembelajaran secara online. Meski kebijakan itu diberlakukan lockdown satu kelas atau pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) 50%. Sebab, kebijakan sekolah tata muka yang bertujuan untuk mengejar ketertinggalan akademis ini, ternyata belum tentu selalu diikuti dengan kesadaran disiplin protokol kesehatan di sekolah. Omicron di Kota Surabaya tercatat 1.000 lebih kasus. (day)

Sumber: