Ketua Komisi D DPRD Surabaya Perjuangkan Kaki Palsu untuk Penderita Dampak Post-Covid-19

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Perjuangkan Kaki Palsu untuk Penderita Dampak Post-Covid-19

Surabaya, memorandum.co.id - Ketua Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan, Khusnul Khotimah mengunjungi salah satu penderita dampak dari pasca atau post-Covid-19, yang mengharuskan kakinya diamputasi. Dia adalah Farid Ma'ruf, yang pernah menjadi guru SD dan kini mengajar di SMPN 12 Surabaya. "Saya sangat terenyuh dan tak kuasa menahan air mata saat mendengar cerita beliau. Beliau salah satu guru hebat di Kota Surabaya yang telah menjadi tenaga pendidik sejak tahun 1987 silam. Kini beliau tidak bisa leluasa beraktivitas karena salah satu kakinya harus diamputasi karena dampak post-Covid-19," ujar Khusnul, Kamis (3/2/2022). Khusnul mengaku, mengunjungi Farid saat momen libur Imlek, Selasa (1/2) lalu. Ketika kunjungan itu, dia didampingi sejumlah kader dan pengurus PAC PDI Perjuangan Kecamatan Tandes. Selain tenaga pendidik, lanjut Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, Farid juga pernah menjadi wasit di kompetisi internal Persebaya pada 1994. Pernah juga menjadi Ketua Panitia Perseni Jawa Timur pada 2001, dan pada saat itu Surabaya menjadi juara umum. Menurut penjelasan Farid, kata Khusnul, usai terpapar Covid-19 kaki kirinya terpaksa diamputasi karena mengalami penyumbatan pembuluh darah. Akibatnya, kaki Farid membengkak hingga warna hitam dan sakitnya luar biasa. Saat ini, kata Ning Kaka, sapaan lekat Khusnul Khotimah, yang dibutuhkan Farid adalah kaki palsu agar dia bisa berjalan dan beraktivitas. "Saya telah melakukan komunikasi dengan Pak Wali Kota (Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, red) dan Dinas Kesehatan, agar Pak Farid segera mendapat kaki palsu seperti yang beliau harapkan. Pak Wali Kota langsung merespon cepat," tegasnya. Dengan adanya kasus yang dialami Farid ini, Ning Kaka meminta kepada seluruh warga Surabaya khususnya, untuk tidak lengah terhadap Covid-19. Kendati Farid telah mendapat vaksin dua kali, nyatanya masih bisa terpapar dan bahkan kakinya harus diampuasi karena dampak Covid-19. "Tetap pakai masker, dan menerapkan protokol kesehatan yang benar. Stay safe, stay healthy ya untuk seluruh masyarakat Surabaya. Covid-19 masih ada. Jangan pernah tinggalkan dan abaikan prokes," pungkasnya. (bin)

Sumber: