10 Tahun Saluran Dupak Rukun Tak Diperhatikan, Lumpur Mengendap Satu Meter
Surabaya, memorandum.co.id - Normalisasi saluran di Jalan Dupak Rukun, Kelurahan/Kecamatan Asemrowo terus dikebut. Upaya terbaru, satuan tugas (satgas) Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya melakukan pengerukan secara manual, Selasa (1/2/2022). Total ada 7 orang satgas yang diterjunkan di lokasi. Mereka nampak bekerja lebih ekstra. Pasalnya, saluran di Dupak Rukun tak tersentuh normalisasi lebih dari 10 tahun lamanya. "Lumpur mengendap hingga setinggi satu meter. Banyak sampah di gorong-gorong. Termasuk puluhan botol plastik, botol kaca, kayu, bahkan endapan lumpur sampai sulit diangkut," terang Slamet, salah satgas dari DSDABM Rayon Barat. Ketua LPMK Asemrowo Moch Widodo menjelaskan, untuk saat ini normalisasi saluran dilakukan secara manual. Sebab excavator tidak berfungsi di saluran yang tertutup gorong-gorong. "Untuk di titik ini karena ada gorong-gorong, sehingga pengerukan dilakukan manual oleh teman-teman satgas," katanya. Kawasan Dupak Rukun menjadi salah satu titik yang rawan banjir di Kelurahan Asemrowo. Hal ini disebabkan oleh sistem drainase yang tak berjalan optimal. Saluran Dupak Rukun mudah meluap. Sedimen lumpur yang tebal menjadi penyebab. Manakala diguyur hujan intensitas tinggi, dipastikan air akan tertolak dan masuk ke perkampungan warga. "Karena itu kita mengajukan normalisasi. Dengan begitu diharapkan aliran air bisa berjalan optimal, tidak terhalang oleh sampah maupun endapan lumpur di saluran," tandas Widodo. Sementara itu, Ketua umum LPM Suramadu H Rohim turut meninjau di lokasi. Melihat satgas bekerja lebih ekstra, pihaknya membawakan amunisi tambahan berupa konsumsi makanan dan minuman. "Kami prihatin dengan kondisi saluran di Asemrowo. Harusnya jajaran dinas terkait dan muspika setempat memperhatikan dengan baik. Kalau tidak tersentuh normalisasi selama 10 tahun yang kasihan selain warga, juga petugas yang ada di bawah yang bekerja," ujarnya. Ke depan, Abah Rohim, sapaan lekat H Rohim berharap kepada camat dan lurah agar lebih intens turun ke lapangan. Warga Asemrowo dinilainya membutuhkan kehadiran pemerintah untuk mengentaskan masalah banjir yang terus melanda. "Saat saya lihat salurannya itu buntu dan mampet. Dibuka pun baunya langsung menyengat. Kita berharap petugas yang bekerja difasilitasi dengan baik, dan normalisasi di Dupak Rukun bisa tuntas dikerjakan serta dipantau secara kontinyu," tuntas Dirut PT Metatu Nusantara Jaya (MNJ) ini. (bin)
Sumber: