Beli Barang Bonus di Ranjang (2)

Beli Barang Bonus di Ranjang (2)

Pilih-Pilih Pria yang Ajak Kencan

  Penulis: Tim Memorandum Memorandum pun tidak langsung percaya begitu saja ketika Lia akan memberikan bonus jika memborong produk minuman kemasan botol yang ditawarkan. Atau itu hanya sekadar modus Lia, agar produknya laku dan habis sesuai target dari tempatnya bekerja. "Kenapa, mau beli semua ta? Ayo Mas beli semua," katanya manja. Wanita yang dikarunia dua anak ini pun menantang Memorandum dan tidak hanya sekadar gertak sambal. "Mas e minta apa loh," tambah wanita yang sudah dua tahun ini menjadi SPG karena tidak pernah dinafkahi sang suami. Perbincangan ini semakin serius, apalagi saat Memorandum mengajaknya kencan singkat. Atau bisa di-booking. "Mas serius?," wajah Lia tercengang sembari bertanya-tanya apakah ini hanya sekadar rayuan dari pelanggan agar bisa mengajaknya kencan atau malah lebih ke urusan ranjang. Lia pun seperti memikirkan sesuatu hal yang harus menanggapinya iya atau tidak. Ia tidak ingin pria yang dikenalnya ini kembali mencampakkan seperti yang dialami selama ini. "Mmm...iya Mas. Tetapi dibeli semua ya Mas. Saya bisanya malam. Soalnya pulang jam 22.00. Pulangnya saya dikasih ya," jawab Lia dengan pipi merah merona. Lia pun tidak menampik bahwa sering melakukan hal tersebut. Terlebih ketika butuh uang dan juga memilih pria yang akan mengajaknya kencan. "Sering tidak. Jarang juga tidak. Tetapi tidak semua orang saya maunya. Saya pilih-pilih Mas. Dan juga tergantung waktu saya lagi butuh uang banget. Kalau tidak butuh ya sering saya tolak," ungkap Lia yang mulai blakblakan dengan Memorandum ini. Imbuh Lia, ini (kencan singkat dengan pelanggan, red) dilakukan karena merasa sakit hati dengan suami. Sejak suami pulang ke rumah orang tuanya, ternyata mempunya wanita idaman lain (WIL). Itu pun sudah dikenalkan orang tuanya. Ia tahu dari adik iparnya yang kirim foto sang suami dengan wanita lain. "Adik ipar bilang kalau kakaknya (suami, red) akan menceraikan saya dan menikah dengan wanita itu," kesalnya. Bahkan untuk melampiaskan kekesalannya, Lia berselingkuh dengan tetangganya hingga hamil. Meski akhirnya keguguran. "Sakit hati saya Mas. Sudah tidak kasih nafkah. Malah mau menceraikan saya dan menikah lagi. Saya akhirnya selingkuh sampai hamil. Untungnya keguguran," ujar Lia meluapkan emosinya kepada Memorandum agar bisa mengurangi beban pikirannya. Saat ini Lia mengatakan sedang menghadapi perceraian dengan suaminya itu. Kesepakatan pun terjadi dengan saling tukar nomor HP untuk janjian ketemu di mana. Kisah Lia yang terpaksa menjadi SPG demi menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi kedua anak dan orang tua. Bagaimana dengan SPG di Metropolis lainnya. Apakah jerih payah yang dilakukannya untuk keluarga. Atau pekerjaan ini sekadar gaya hidup agar bisa memenuhi kebutuhan pribadi meski harus memberikan pelayanan plus-plus kepada pelanggan. Dan atau bahkan SPG ini hanya kedok semata agar bisa mendapatkan rupiah yang besar dibandingkan pemenuhan target dari tempatnya bekerja. (bersambung)  

Sumber: