Beli Barang Bonus di Ranjang (1)
Sales promotion girl (SPG). Sosok wanita cantik yang selalu identik dengan penampilan menarik selalu menjadi magnet dan mengalihkan perhatian mata kaum pria. Terlebih, dalam pekerjaan ini terkadang tidak hanya sekadar memenuhi target untuk mendapatkan bonus semata. Namun, ada yang memberikan servis lebih berupa layanan di ranjang. Namun semua ada syaratnya. Misalnya harus membeli produk yang ditawarkan dalam jumlah lebih sesuai kemauan SPG tersebut. Tapi itu tidak semua SPG melakukan hal itu. Ada yang benar-benar murni kerja mencari uang, tapi tidak sedikit pekerjaaan SPG hanya sebagai kedok namun bisa memberikan pelayanan plus-plus. Atau istilahnya "Beli Barang Bonus Ranjang". Kali ini tim Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum akan mengupas tuntas seluk beluk dan sepak terjang SPG di metropolis ini ditulis secara bersambung mulai hari ini. Diawali di salah satu warung kopi (warkop) di kawasan Kedungdoro. Lia, SPG minuman kemasan botol menawarkan produknya kepada semua pria yang sedang asyik nongkrong di sebuah warkop. Tim Memorandum yang mencoba mengulik lebih dalam siapa sosok SPG berperawakan bongsor itu tidak menyiakan kesempatan emas tersebut. Tim Memorandum pun menanyakan berapa rupiah harga per botol minuman kemasan itu. DenganĀ senyuman ramah sedikit manja, Lia pun mendekat dan memberikan jawaban agar produk yang dibawanya cepat habis. Karena ada target per hari harus terjual 60 botol. "Lima belas ribu rupiah. Masnya mau beli berapa, ini masih banyak barangkali mau dibeli semuanya," rayu Lia dengan harapan diborong dan bisa pulang. Gadis 28 tahun itu pun terus merayu tim Memorandum dengan memberikan senyuman genitnya agar tidak hanya membeli satu botol minuman kemasan saja. Karena ada sinyal 'lampu hijau' dari Lia, tim Memorandum menanyakan jika tidak sampai target. Spontan, mimik Lia yang awalnya manja saat menawarkan minuman itu langsung berubah 360 derajat dan terdiam sambil sesekali melirik ke kanan dan ke kiri. "Ada-ada aja mas," sembari tersenyum genit. Tiba-tiba, gadis yang mewarnai rambutnya dengan warna kuning keemasan itu mencoba mengalihkan topik pembicaraan yang jauh lebih serius jika memang tim Memorandum mau membeli minuman kemasan botol itu tidak hanya sebotol saja. Jika lebih, akan diberikan bonus. "Ayo mas beli. Dua aja tidak apa-apa. Kalau borong malah dapat 'bonus'," katanya sambil tertawa renyah. Embel-embel 'bonus' itu membuat pikiran tim Memorandum melayang-layang di atas awan. Apakah 'bonus' yang dimaksud Lia itu ajakan ke ranjang atau 'bonus' lainnya?. (bersambung)
Sumber: