DPRD Surabaya Sarankan Dosen Pelaku Pelecehan Seksual Unesa Dipecat

DPRD Surabaya Sarankan Dosen Pelaku Pelecehan Seksual Unesa Dipecat

Surabaya, memorandum.co.id - Pimpinan DPRD Surabaya menyayangkan praktik amoral yang seringkali dilakukan oleh oknum pengajar atau dosen di intitusi perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. A Hermas Thony, wakil ketua DPRD Surabaya mengaku prihatin, semestinya kejadian pelecehan seksual tak seharusnya muncul dari lembaga pendidikan dengan kasta tertinggi. "Kami yakin bahwa kejadian pelecehan seksual tidak hanya terjadi di kampus-kampus yang sudah teridentifikasi, seperti Unesa, namun kasus serupa juga terjadi di kampus yang lainnya. Sehingga fenomena ini seperti gunung es," jelasnya, Kamis (20/1/2022). Politisi Gerindra ini berharap, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) RI turun untuk menindak dosen hukum Unesa, berinisial H, yang terbukti melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswi. "Diberhentikan kalau bisa atau diberikan sanksi yang setinggi-tingginya. Jika sanksinya hanya 1 tahun dinonaktifkan, maka itu tidak memberikan efek jera dan tidak sebanding dengan trauma yang dirasakan penyintas," tegasnya. Menurutnya, saran sanksi pemberhentian dosen yang kedapatan melakukan tindakan pidana sangat berlaku untuk semua perguruan tinggi di Surabaya. Meskipun, setiap perguruan tinggi memiliki otoritas kebijakan. Sehingga, Thony mendorong Unesa agar memberikan atensi terhadap permasalahan yang mencoreng dunia pendidikan Kota Surabaya saat ini agar ke depan tidak terulang kembali. "Lembaga pendidikan harusnya menjadi sebuah pusatnya percontohan. Tetapi kalau faktanya terkuak kasus pelecehan seksual, ini justru mencoreng dunia pendidikan yang ada di Surabaya," kesalnya. Thony menuturkan, dampak permasalahan pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan kampus sangat besar. Bukan hanya menimbulkan gejolak di salah satu instansi, namun juga menjadi persoalan kota. "Jadi percuma Kota Surabaya ini kita bangun menjadi kota yang luar biasa, tetapi ketika ada satu insiden-insiden amoral semacam ini, bisa merusak semuanya," tuntasnya. (bin)

Sumber: