Adu Gengsi dan Taktik Dua Pelatih Jempolan, Jelang Persebaya Dijamu BFC

Adu Gengsi dan Taktik Dua Pelatih Jempolan, Jelang Persebaya Dijamu BFC

Surabaya, Memorandum.co.id -  Laga pekan ke-20 Liga 1 musim 2021/2022 bakal menyuguhkan pertandigan menarik. Peringkat ketiga Persebaya akan dijamu peringkat kedua Bhayangkara FC (BFC) . Jika Persebaya bisa mengalahkan BFC sementara di pertandingan lainnya Arema kalah atau maksimal seri, Green Force akan melesat di puncak klasemen sementara. Pertandingan yang mempertemukan Persebaya dan BFC bukan hanya adu gengsi. Melainkan juga adu taktik dan strategi antara dua pelatih yang dianggap paling jago musim ini, Aji Santoso dan Paul Munster. Tidak kalah serunya adalah adu skill antara pemain Persebaya dan BFC yang notabenenya banyak dihuni pemain-pemain Surabaya dan Jawa Timur. Tercatat nama-nama pemain BFC adalah juga jebolan dari Persebaya junior. Sebut saja Andik Vermansah, Wahyu Subo Seto juga Evan Dimas Darmono. Jangan lupakan juga eks palang pintu Persebaya yang juga arek Mojokerto, Hansamu Yama Pranata. Juga Dendy Sulistyawan dan M Fatchurohman. Bahkan, bisa dikatakan laga ini menjadi sangat emosional karena latar belakang BFC dan Persebaya yang sempat berseteru di masa lampau. Patut ditunggu, skema main yang akan diterapkan oleh kedua pelatih. Selama ini, Aji Santoso, pelatih Persebaya kerap mengusung formasi 4-3-3. Di laga terakhir ketika mengalahkan PSM Makassar, Aji menggunakan formasi ini dan menang, 2-1. Pelatih asal Malang itu menempatkan Samsul Arif sebagai target man. Meski Samsul kini berusia 37 tahun, namun pergerakan Samsul dan kecepatannya masih menjadi andalan di lini depan. Aji memang mempunyai stok pemain sayap dan gelandang lebih sehingga mampu meracik strategi apapun. Namun, formasi 4-3-3, Aji sudah terbukti menjadi senjata ampuh untuk mendulang 3 poin penuh. Ketika bertemu BFC, kemungkinan besar Aji akan tetap menggunakan formasi andalannya. “Kami akan menentukan pemain starter setelah melakukan official training. Siapa saja pemain dan formasi yang apa, dilihat setelah offical training,” ungkapnya. Di laga terakhir, Marselino Ferdinan dan Taisei Marukawa berhasil menjalankan apa yang diinginkan oleh Aji. Bahkan, kolaborasi Marukawa dan Ferdinan menghasilkan gol kedua bagi Persebaya. Catatan pentingnya, Marselino yang dinobatkan sebagai pemain muda berpengaruh di Asia ini makin klop dengan peran yang ia mainkan. Bahkan, dia sudah mencetak 4 gol musim ini. Capaian yang luar biasa bagi pemain 17 tahun dan bermain di klub besar seperti Persebaya. “Marselino sudah bermain bagus namun dia bisa bertambah bagus lagi jika dia tidak cepat puas,” tegas Aji. Lalu bagaimana dengan Paul Munster? Pelatih muda asal Inggris ini meneruskan tongkat estafet Simon McMenemy, pelatih yang sukses membawa Bhayangkara juara Liga 1 edisi perdana musim 2017. Strategi yang diusung Munster pun terbilang tidak berbeda jauh dengan McMenemy yang kini duduk sebagai Direktur Teknik (Dirtek). Pelatih 39 tahun ini kerap mengusung formasi, 4-3-3. Di formasi ini, Munster menurunkan trisula, Andik Vermansah, Ezechiel N'Douassel dan Melvin Platje. Patut ditunggu adu taktik dan strategi keduanya. Selain dianggap paling jago terkait adu taktik dan strategi musim ini, duel skill pemain-pemain Surabaya khususnya dan Jawa Timur pada umumnya patut ditunggu. (ono/gus)

Sumber: