Dibuka Kasal, Gubernur AAL Hadiri Pembukaan Dikreg Seskoal Angkatan Ke-60  

Dibuka Kasal, Gubernur AAL Hadiri Pembukaan Dikreg Seskoal Angkatan Ke-60  

Surabaya, memorandum.co.id -  Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL), Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah menghadiri  pembukaan Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) angkatan ke-60 TA 2022. Kegiatan dibuka Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono di Auditorium Yos Soedarso Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut,  Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (11/1). Upacara pembukaan itu juga dihadiri oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Tunggul Suropati, para Pejabat Utama Mabesal, Pangkotama TNI AL dan pejabat utama Seskoal lainnya. Dikreg Seskoal Angkatan ke-60 tahun 2022 ini, diikuti 182 perwira menengah, antara lain 162 perwira siswa (pasis) TNI angkatan laut yang terdiri dari 46 korps pelaut (P), 20 korps teknik (T), 21 korps elektronika (E), 23 korps suplai (S), 32 korps marinir (M), 6 korps kesehatan (K), 12 korps khusus (KH) dan 2 korps polisi militer (PM). Sedangkan pasis tamu berjumlah 20 orang terdiri dari 2 perwira TNI AD, 2 perwira TNI AU, dan 7 perwira Polri serta 9 Pasis Negara Sahabat yang berasal dari Australia, Korea Selatan, India, Pakistan, Singapura, Uni Emirat Arab, Bangladesh, Malaysia dan Jepang. Dalam kesempatan tersebut, Kasal Laksamana TNI Yudo Margonobmenegaskan, bahwa Seskoal adalah lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi TNI AL yang bertujuan untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan, membentuk kepribadian dan karakter sebagai prajurit yang profesional, serta mengembangkan kemampuan kepemimpinan maritim bagi para perwira. Pendidikan Sesko Angkatan lanjut Kasal, merupakan momen perubahan yang sangat penting dalam perjalanan karir seorang perwira. Penguasaan pada tataran teknis dan taktis yang dimiliki pada perjalanan karir sebelumnya akan dikembangkan dengan peningkatan kemampuan pada tingkatan yang lebih tinggi, yaitu level operasional dan strategis. “Untuk itu diperlukan perubahan mindset para perwira siswa sehingga mampu berpikir global, holistik, integratif dan memiliki visi yang jauh ke depan,” terang Yudo. (rio)

Sumber: