Penjual Pisang Keju Tikam Leher Sopir Pikap, Ini Penyebabnya
SURABAYA - Hanya gegara spion motor, membuat Budi Utomo alias Budi (36), kalap. Penghuni kos-kosan di Jalan Tempel Sukorejo IV itu menikam leher Fandik Setiawan (28), dengan pisau hingga mengalami luka parah. Akibat kejadian itu, Budi dijebloskan tahanan setelah diamankan petugas di lokasi. Dampak lainnya pria ini tidak bisa lagi berjualan pisang keju di kawasan Kembang Kuning. Hingga berita ini diturunkan, korban yang merupakan warga Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Malang itu masih tidak sadarkan diri dan menjalani perawatan intensif di RS William Both. "Kondisi terakhir korban belum sadarkan diri dan masih mendapat perawatan," kata Kapolsek Wonokromo AKP Christoper Adikara Lebang, Minggu (29/9). Lebang menjelaskan, kejadian berdarah itu bermula ketika tersangka yang merupakan warga Jalan Towiryan, Desa Mojorejo, Kecamatan Taman, Madiun membuka lapak pisang keju pada Sabtu (28/9), sekitar pukul 17.15. Sebelum kejadian, Budi dan istrinya lebih dulu menyiapkan peralatan termasuk bahan baku jualannya. Sementara itu, motor Suzuki Smash yang sehari-hari menemani tersangka berjualan, diparkir di dekat gerobaknya. Beberapa saat kemudian, Fandik melintas dengan mengemudikan pikap bermuatan air mineral. "Karena terlalu minggir, pikap korban mengenai spion motor tersangka hingga rusak," lanjut mantan Kapolsek Bubutan itu. Mengetahui spionnya rusak, Budi meneriaki korban hingga memberhentikan pikapnya. Tersangka lalu meminta Fandik mengganti kerugian karena spionnya rusak tersenggol pikapnya. Bukan menyadari kesalahannya, justru korban malah membentak tersangka dan istrinya. Dongkol dengan ulah Fandik, tersangka langsung mengambil pisau yang biasa digunakan untuk mengupas pisang dan memotong keju. Senjata tajam itu lalu ditikamkan ke arah leher korban. "Meski sempat menghindar, pisau mengenai leher korban hingga luka parah dan langsung ambruk. Para pengguna jalan yang mengetahui kejadian segera melapor ke kami," ucap Lebang. Setiba di lokasi, hal yang dilakukan petugas segera mengevakuasi korban untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sebaliknya tersangka diamankan oleh anggota reskrim tanpa perlawanan. "Setelah kejadian itu, tersangka diamankan untuk dimintai keterangan penyidik," pungkas Lebang. Dari hasil pemeriksaan terungkap, Budi nekat melakukan aksi tersebut karena tidak terima istrinya dibentak dan ditunjuk-tunjuk oleh korban. Padahal, mereka tidak bersalah dan malah spion motornya rusak akibat tersenggol pikap Fandik. "Saya refleks karena emosi melihat kelakuan korban. Kebetulan saat itu ada pisau di dekat saya dan langsung saya ambil," ujar Budi. (fdn/nov)
Sumber: