Terapkan Prokes Ketat, 98% Siswa SDN Kalirungkut I Ikuti PTM Serentak

Terapkan Prokes Ketat, 98% Siswa SDN Kalirungkut I Ikuti PTM Serentak

Surabaya, memorandum.co.id - Hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen disambut dengan antusias oleh para siswa yang bersekolah di SDN Kalirungkut I Surabaya, Senin (10/1/2022). Dari total 830 siswa, sebanyak 98 persen siswa disebut mengikuti PTM. Baik siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Gedung sekolah 3 lantai dengan dukungan 26 ruang kelas itu, terisi oleh para siswa yang mulai belajar luring. "Hampir seluruhnya, sekitar 98 persen yang mengikuti PTM hari ini dari 830 siswa. Mekanisme PTM kita bagi menjadi dua sif. Sif pertama mulai pukul 07.00-09.00, lalu sif kedua pukul 09.30-11.30," terang Yuni Purwanti, kepala sekolah SDN Kalirungkut I. Jadwal PTM tersebut dicanangkan sebagai bentuk penyesuaian dari aturan SKB 4 Menteri, sekaligus berdasarkan surat edaran dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Sehingga PTM 100 persen dengan skema dua sif serentak diterapkan oleh seluruh SD dan SMP se-Surabaya. "Dalam SKB 4 Menteri mensyaratkan antarsiswa harus berjarak 1 meter, untuk itu setiap rombongan belajar di kelas kita bagi dua agar jarak tersebut tercukupi," jelas Yuni. Penyediaan sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan (prokes) pun dimaksimalkan. Masing-masing ruang kelas disediakan handsanitizer. Begitu pun saat siswa memasuki gerbang sekolah, lebih dulu dilakukan pengecekan suhu tubuh. "Untuk PTM ini kita tidak boleh gegabah, semua harus dipersiapkan dengan baik terutama menyangkut prokes. Sehingga sarana dan prasarana di sekolah harus lengkap dan memenuhi standar," tuturnya. Tidak kalah penting untuk menyukseskan PTM 100 persen ini, Yuni meminta kerja sama dari para wali murid. Salah satunya membekali siswa agar disiplin masker dan ketepatan pada saat antar-jemput. "Upaya sosialisasi terus kita lakukan kepada para orang tua, mulai dari persiapan anak-anak dari rumah sampai ke sekolah. Begitu juga pada saat anak-anak pulang, kita minta 10 menit atau 5 menit sudah standby untuk datang menjemput, sehingga tak sampai terjadi penumpukan dan klaster sekolah dapat dihindari," tuntasnya. (mg3)

Sumber: