Resolusi Pola Hidup Sehat, Konsumsi Aneka Makanan dan Minuman Sehat
Surabaya, memorandum.co.id - Setiap pergantian tahun baru, masyarakat kerap 'ngawur' mengkonsumsi aneka jenis makanan dan minuman. Tentunya, hal tersebut memantik degeneratif (terjadi karena adanya perubahan pada sel-sel tubuh yang akhirnya memengaruhi fungsi organ secara menyeluruh) serta berbagai penyakit kronik. Bahkan, cenderung mengalami kekambuhan pasca liburan. Seperti halnya ketika malam pergantian tahun 2021 menuju 2022 pada Sabtu (1/1/2022). Terlebih, ada sejumlah tempat atau rekreasi, seperti hotel, restoran, hingga lokasi wisata menyediakan makanan yang enak, lengkap, dan bervariasi untuk memuaskan para tamu. Namun tahu kah Anda, bahwa makanan dan minuman yang disajikan tersebut asin, tinggi lemak, dan manis tersebut memiliki kalori tinggi? Pun dengan pelbagai minuman bersoda atau kemasan yang juga masih menjadi primadona atau favorit khalayak selama berlibur atau menemani perayaan malam tahun baru. Dilansir dari situs resmi p2tm.kemkes.go.id menyebutkan, pola makan buruk serta menu yang tak sehat menjadi salah satu penyebab dari kematian. Rata-rata, masyarakat pada berbagai tempat di dunia mengonsumsi minuman mengandung gula 10x lebih banyak dari jumlah konsumsi yang disarankan. Sementara, 86 persen berlebih sodium per orang dari batas yang dianggap aman. Selain itu, terjadi sekitar 11 juta kematian di seluruh dunia akibat pola makan yang buruk. Sejauh ini, penyakit kardiovaskuler, yang biasanya disebabkan atau diperburuk oleh obesitas pun masih menjadi pembunuh utama. Lantas, bagaimana menyiasati atau mencari solusi perihal tersebut? Owner Rumble Training Camp (RTC) Surabaya Jeffri Oktavian mengatakan, pergantian tahun seyogyanya menjadikan resolusi bagi khalayak untuk kian hidup sehat. Menurutnya, ada beberapa hal yang kudu diperhatikan pasca mengkonsumsi aneka makanan dan minuman ketika malam pergantian tahun. Selain menjaga dan mengontrol pola makan, kudu diimbangi dengan olahraga. Pun dengan mengatur pola hidup lain yang menyertai. Jeffri menjelaskan, cardio yang sederhana seperti lari, lompat dalam intensitas tertentu, serta dan repetisi yang cukup tinggi. "Semua gerakan itu bisa menjaga cardiovaskular tubuh untuk lebih baik. Untuk menunjang semua itu, kami (Rumble Training Camp Surabaya) pun telah menyediakan program latihan terstruktur, yang bertujuan untuk menunjang penurunan berat badan, melatih fisik, dan memberikan edukasi seni bela diri," kata Jeffri, Kamis (6/1/2022). Menurutnya, salah satu cara untuk menerapkan pola hidup sehat memang harus melakukan aktivitas fisik yang cukup. Misalnya, minimal menyisihkan 30 menit per hari untuk melakukan olahraga. Selain itu, harus diimbangi beragam asupan bernutrisi dan bergizi. Begitu juga dengan makanan dan minuman rendah kalori nan bervitamin. "Berani makan, harus berani olahraga " ujarnya. Ada beragam makanan sehat yang bisa dikonsumsi berdasarkan asupan atau nilai harian. Mulai dari biji-bijian, buah, hingga sayur-mayur. Namun, bukan berarti tidak sama sekali memakan dan meminum yang tidak sehat, seperti makanan olahan, minuman manis, dan makanan dengan lemak trans. Apabila tak memungkinkan untuk berhenti sama sekali pun, bisa dibatasi atau bahkan dihindari. Jeffri yakin, pola hidup sehat dapat mengurangi risiko berbagai penyakit. Termasuk, penyakit yang mungkin diturunkan dari keluarga atau keturunan pendahulunya. "Jadi, makan dan minum selama pergantian tahun boleh-boleh saja, asal harus sesuai kapasitas, mengenal risiko pada masing-masing tubuh, hingga mengimbanginya dengan olahraga dan penunjang kesehatan lainnya," pungkasnya. (rio/fer)
Sumber: