Awal 2022, KSR PMI STIE Mandala Sumbang 39 Kantong Darah ke PMI Jember
Jember, memorandum.co.id - Awal 2022, Korps Sukarela (KSR) PMI STIE Mandala Jember mengajak masyarakat ikut aksi sosial donor darah di Alun-Alun Jember. Kegiatan yang kerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI itu berhasil menggalang 39 pendonor untuk donor darah. Ilma Faizah Wijiyono, Ketua KSR PMI STIE Mandala Jember, menjelaskan, pihaknya memang sengaja mengadakan kegiatan donor darah di alun-alun. “Kegiatan donor darah memang sengaja di gelar di Alun-Alun Jember karena menjadi salah satu pusat keramaian,” kata Ilma Faizah Wijiyono. Dia menjelaskan, dalam kegiatan donor yang diadakan mulai pukul 18.00 sampai 21.30 berhasil menghimpun 39 kantong darah untuk disumbangkan ke UDD PMI. “Yang mendaftar untuk kegiatan donor darah sebenarnya cukup banyak sampai 50 orang tetapi yang lolos untuk donor hanya 39 orang,” imbuhnya. Para relawan pendonor yang tidak lolos untuk melanjutkan donor darah rata-rata karena tekanan darah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Juga HB- darahnya tidak standar. “Kami ucapkan banyak terima kasih kepada para pendonor yang lolos, juga yang tidak lolos, semoga lain kali yang tidak lolos bisa donor darah,” imbuhnya. Selain melakukan donor darah, sambungnya, KSR PMI STIE Mandala Jember juga melakukan sosialisasi pentingnya donor darah kepada para pengunjung alun-aLun. “Kami juga sosialisasi kepada masyarakat untuk sukarela donor darah karena darah terhimpun akan ditranfusikan kepda pasien membutuhkan di rumah sakit-rumah,” ujar Dewi Untari, panitia pelaksana dari KSR STIE Mandala. Bahkan, sambungnya, bisa jadi saudara, teman atau tetangga kita sendiri yang membutuhkan. “Setetes darah bisa menyelamatkan nyawa pasien di rumah sakit, mari kita sama-sama aktif untuk donor darah,” terangnya. Selain itu, sambungnya, donor darah juga bermanfaat bagi pendonornya. Pertama setiap akan donor akan dicek kondisi kesehatannya seperti tensinya, HB darahnya. “Setiap darah yang didonorkan juga akan menjalani tes beberapa penyakit seperti sipilis, HIV/AIDS, hepatitis. Hanya darah yang sehat yang ditranfusikan kepada pasien yang membutuhkan,” pungkasnya. (edy/fer)
Sumber: