Satu Remaja Geng Disekap dan Dipukuli, Polisi Tangkap 9 Pelaku, 1 Buron

Satu Remaja Geng Disekap dan Dipukuli, Polisi Tangkap 9 Pelaku, 1 Buron

SURABAYA - Seorang remaja inisial NHF (16), disekap dan dipukuli 10 orang. Para pelaku diketahui dari geng yang selama ini berseteru dengan geng yang diikuti korban. Orang tua NHF baru mengetahui anaknya disekap dan dipukuli setelah video kondisi NHF terunggah di akun Facebook seorang pelaku. Mengetahui hal itu, orang tua korban, DA (38), warga Jalan Pakis akhirnya melapor ke SPKT Polrestabes Surabaya pada Minggu (22/9). DA melapor setelah mengetahui unggahan foto dan video salah satu akun Facebook. Pada akun itu, DA melihat anaknya disekap dan dipukuli sejumlah remaja. Tim Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya yang menangani kasus itu, langsung melakukan penyelidikan. Bermodal keterangan ayah korban dan bukti video dari akun Facebook tersebut, tim ini lalu menelusuri di mana korban disekap. "Kami berhasil mengendus lokasi penyekapan pada Kamis (26/9) siang. Malamnya langsung kita gerebek," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran melalui Kanit Jatanras Iptu Giadi Nugraha, Jumat (27/9) Dalam penggerebekan, petugas berhasil meringkus 9 dari 10 pelaku. Dari 9 remaja yang ditangkap itu, 7 di antaranya masih di bawah umur dan 2 lainnya  sudahdewasa. "Para pelaku ini menyebut dirinya dari Geng Jawara Kampung. Sedangkan korban mengaku dari Geng All Star," lanjut alumni Akpol 2012 itu. Selain itu, Giadi dan timnya juga menyita sejumlah barang bukti satu unit motor, tiga potong baju, lima unit HP dan sebuah kunci motor. Para pelaku dan barang bukti kemudian dibawa ke Mapolrestabes Surabaya. Sedangkan korban yang menderita sejumlah luka langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. Dipaparkan Giadi, peristiwa itu terjadi pada Jumat (20/9) sekitar pukul 18.00. Korban saat itu berpamitan untuk mengunjungi rumah neneknya di Wonorejo. Sekitar pukul 22.00, korban masih bisa dihubungi dan mengatakan sedang berada di Jalan Rajawali. "Nah, pada jam 23.00 hari itu, korban sudah tidak bisa dihubungi dan tidak pulang ke rumahnya, hingga orang tuanya mengetahui dari Facebook kemudian melapor ke kami," imbuh mantan Panit II Subdit I Keamanan Negara (Kamneg) Dit Tipidum Bareskrim Mabes Polri itu. Ternyata, korban saat itu datang ke Krembangan Bhakti dan bertemu kelompok Geng Jawara Kampung. Di lalu dibawa di sebuah warung. Korban dipukuli oleh 10 hingga 15 orang. "Setelah itu, korban dibawa ke Simogunung dan di lokasi ini korban kembali dipukuli. Sekitar jam 04.30, korban dibawa ke Menganti, Gresik oleh para pelaku," tambah Giadi. Di Menganti, Gresik, korban disekap dan dipukuli beramai-ramai. Aksi itu kemudian direkam video oleh seorang anggota geng dan di-share ke grup Jawara Ladies hingga video itu diviralkan di salah satu akun Facebook. "Kami masih memburu satu pelaku yang belum tertangkap," pungkas Giadi. (fdn/nov)  

Sumber: