Varian Omicron Ditemukan di Surabaya, Ketua Komisi D: Jangan Kendurkan Prokes!

Varian Omicron Ditemukan di Surabaya, Ketua Komisi D: Jangan Kendurkan Prokes!

Surabaya, memorandum.co.id -  Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, meminta seluruh warga Kota Pahlawan, untuk tidak mengendurkan protokol kesehatan (prokes). Sebab, saat ini sudah ada pasien pertama yang terdeteksi Covid-19 varian Omicron di Surabaya. "Kondisi yang dikhawatirkan akhirnya terjadi. Covid-19 varian Omicron yang pertama kali di temukan di Jakarta pada pertengahan Desember 2021 lalu, sekarang sudah ditemukan di Surabaya. Saya minta seluruh masyarakat untuk patuh prokes, jangan pernah kendurkan prokes," kata Khusnul, Minggu (2/1/2022). Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk selalu taat prokes, utamanya di tempat-tempat umum dinilai sudah bagus. Kendati demikian, Khusnul masih sering menjumpai warga yang tidak taat, seperti tidak menjaga jarak atau tidak mengenakan masker dengan benar. Momen Nataru (Natal dan tahun baru 2022, red), kata Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, banyak warga Surabaya yang berlibur ke luar kota, luar provinsi bahkan ke luar negeri. Oleh karena itu, Ning Kaka, sapaan lekat Khusnul Khotimah, meminta masyarakat Surabaya yang baru saja bepergian dari luar kota, untuk melakukan tes swab atau melakukan karantina mandiri. "Ini bukan berarti kita paranoid, bukan. Ini untuk menjaga-jaga agar kejadian lonjakan Covid-19 pada pertengahan 2021 lalu karena adanya varian Delta, tidak terulang kembali. Mari kita bersama-sama menjaga agar kota ini tidak ada lagi lonjakan Covid-19," pintanya. Dari informasi yang beredar, lanjut Ning Kaka, pasien pertama di Surabaya yang terpapar Covid-19 varian Omicron setelah berlibur di Bali. "Makanya saya meminta agar semua yang telah bepergian untuk melakukan tes swab, atau melakukan karantina dulu," tegasnya. Ning Kaka, juga meminta kepada Pemkot Surabaya khususnya Satgas Covid-19 untuk kembali gencar melakukan pengawasan di fasilitas-fasilitas umum yang sudah dibuka. Seperti taman, mal, pusat perbelanjaan atau pasar. “Kita tentu tidak ingin kelonggaran yang telah diberikan Pemkot Surabaya ini menjadi penyebab melonjaknya lagi Covid-19. Mari bersama-sama, saling bekerja sama agar Covid-19 ini tidak melonjak lagi. Kita pasti bisa jika saling bekerja sama dan meningkatkan kesadaran,” pungkasnya. (mg3)

Sumber: