Komisi IX DPR RI Kunjungi RSUD Jombang Tinjau Pelayanan IGD
Jombang, memorandum.co.id - Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan ke RSUD Jombang Senin (27/12). Dalam kunjungannya itu, para wakil rakyat ingin mengetahui pelayanan pada rumah sakit plat merah tersebut. Rombongan Komisi IX DPR RI tiba di RSUD Jombang sekira pukul 12.30. Rombongan tersebut, langsung melihat kondisi pelayanan yang ada. Tak terkecuali pada pelayanan yang ada di IGD (Instalasi Gawat Darurat). Nihayatul Wafiroh Ketua Komisi IX DPR RI mengatakan, dalam kunjungan ke RSUD Jombang ini. Pihaknya ingin mengetahui kondisi pelayanan dan fasilitasnya. ”Pelayanan di RSUD Jombang sudah bagus. Dan berhasil meraih penghargaan dari BPJS sebagai rumah sakit yang paling berkomitmen di kelas B,” ujarnya kemarin. Dirinya menambahkan, dalam masa reses (serap aspirasi), pihaknya juga ingin mengetahui apa yang menjadi kekurangan pada RSUD Jombang. ”Jadi kami tadi sampaikan ke Direkur rumah sakit, apa yang menjadi kekurangan pada rumah sakit di Jombang ini,” pungkasnya. Sementara dikonfirmasi dr Pudji Umbaran, Direktur RSUD Jombang, mengatakan, terkait kunjungan Komisi IX DPR RI ingin mengetahui pelayanan yang ada di rumah sakit. ”Jadi beliau dalam masa reses sehubungan dengan pelayanan terutama pada BPJS,” ujarnya. Dirinya mengungkapkan, beberapa pelayanan dan inovasi juga sudah disampaikan setelah melakukan peninjauan ke ruang pelayanan. ”Kami tadi sampaikan pelayanan dan inovasi RSUD Jombang. Baru-baru ini kami mendapatkan penghargaan tertinggi dari BPJS RSUD paling berkomitmen di kelas B,” ungkapnya. Diakui Pudji, para anggota DPR RI itu juga menyampaikan, apa yang menjadi kekurangan di RSUD Jombang. Pihaknya juga menyampaikan, pelayanan yang ada di IGD yang masih kurang representatif. ”IGD merupakan gapura dan pintu masuk rumah sakit. Kami ingin mendapat suport pembangunan dari para anggota DPR RI,” tegasnya. Pudji menginginkan, mempunyai IGD yang terintregarsi ke seluruh pelayanan kegawatan mulai dari ibu melahirkan, kasus kecelakaan dan kasus laka. ”Kami juga berharap kamar operasi disediakan mempunyai standar mutu yang ada,” harap Pudji.(yus)
Sumber: