Vaksinasi di Jombang Sasar Kelompok ODGJ
Jombang, memorandum.co.id - Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang berada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, divaksinasi Covid-19. Vaksinasi tahap 1 dan 2 ini menggunakan vaksin Sinovac, Astrazeneca, dan Pfizer. Vaksinasi serentak bagi kelompok rentan dan marginal tersebut, digelar di Griya Cinta Kasih (GCK) Dusun Sidowaras, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Vaksinasi ini kerja sama antara PC GP Ansor Jombang, Dinkes Jombang dan Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan kemitraan Masyarakat Indonesia (YAPPIKA)-ActionAid Jombang, dengan menggunakan tenaga kesehatan dari Puskesmas Mayangan. Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jombang, H Zulfikar Damam Ikhwanto mengatakan, bahwa PC Ansor Jombang bersama Dinkes dan YAPPIKA membantu pemerintah melakukan pemerataan vaksinasi. "Kali ini yang menjadi pusat perhatian kami yakni kelompok rentan dan kelompok marginal. Antara lain lansia, ibu menyusui, anak-anak, gelandangan, ODGJ, dan Mr X yang dia tidak punya NIK," katanya, Senin (27/12/2021). Zulfikar menjelaskan, terkait dengan mr X yang tidak memiliki data pribadi, pihaknya membantu dengan melakukan komunikasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jombang agar mempunyai NIK dan bisa dilakukan vaksinasi. "Jadi itu yang menjadi perhatian kami yang memang fokuskan di kelompok rentan dan kelompok marginal. Sasaran kami membuka kuota 300-350 orang," tegasnya. Sementara itu, Ketua Yayasan Griya Cinta Kasih (GCK) Jombang, Jamiin mengungkapkan, vaksinasi ODGJ dan kelompok rentan ini mengalami keterlambatan. Hal iti dipicu adanya beberapa yang belum memiliki NIK dan KTP. "Dispendukcapil harus datang ke GCK untuk ngecek yang belum punya identitas, sehingga bisa diketahui. Ada sekitar 17 ODGJ yang identitasnya belum diketahui. Alhamdulillah hari ini sudah terlaksana," ungkapnya. Jamiin menerangkan, jumlah total ada 200 ODGJ, dan yang divaksinasi tahap 1 sebanyak 90 ODGJ. Untuk hari ini ada yang melakukan vaksinasi tahap 2. "Namun juga ada yang belum sama sekali (vaksin tahap 1)," pungkasnya. (yus)
Sumber: