Gadis Desa di Sarang Penyamun (5)

Gadis Desa di Sarang Penyamun (5)

Suami Umrah, Pulang ke Desa

Keluarga di desa menyambut Mike dengan syukuran kecil-kecilan. Mike dianggap sebagai pahlawan pengangkat derajat keluarga. Teman-teman sepermainan dan mantan teman sekolah banyak yang datang ke rumah untuk mengucapkan selamat. “Berarti mereka tidak pernah tahu kalau aku sempat dijerumuskan Jemblok ke dunia laknat. Alhamdulillah,” puji syukur Mike dalam hati. “Mbak Mike ingat Jemblok nggak?” tiba-tiba ada seorang teman menyeletuk. Deg! Dada Mike  berdesir cepat. Tiba-tiba Mike khawatir rahasia kehidupan kelamnya terkuak. “Jemblok?” Mike balik bertanya dengan suara bergetar. Mike sempat khawatir ada yang tahu perjalanan hidupnya saat ada teman bertanya tentang Jemblok. Sebab, bukan tidak mungkin Jemblok bercerita ke sana-sini. Tapi, beranikah dia, karena itu berarti membuka aibnya sendiri juga? “Tahu nggak Mbak, dua bulan lalu Jemblok ditangkap polisi? Nggak tahu kenapa. Keluarganya tidak ada yang mengaku ada apa. Kabarnya sih terlibat jual-beli orang. Lha iya, masa orang kok diperjual-belikan. Kayak wedus saja,” kata teman itu. “Untung lho Sampeyan dulu tidak dijual Jemblok. Sampeyan kan juga pernah diajak kerja Jemblok di Surabaya?” imbuh teman itu. Mike hanya menanggapi celotehan teman tadi dengan diam. Selain tidak tahu harus berkata apa dan bagaimana menanggapi, Mike takut salah ucap dan membongkar aibnya sendiri. Mike hanya manggut-manggut dan geleng-geleng. Biarlah orang-orang tidak mengetahui kenyataan hidup Jemblok, yang itu sedikit banyak bersinggungan dengan sejarah kelam hidup Mike juga. Mike akan diam saja selama tidak ada yang bertanya tentang dia dan Jemblok dulu. Andai ada yang bertanya juga, Mike bertekad akan menjawabnya dengan cerita yang bukan sebenarnya. Dia akan mengarangnya. Cerita palsu. Agar orang-orang tetap menghargainya sebagai perempuan terhormat. Selama di desa, Mike sempat bertemu cinta monyetnya semasa di SMP. Namanya Toni, suami yang sekarang dia gugat cerai. Penampilannya tidak banyak berubah. Berwajah ganteng tapi berpenampilan culun, berotak cerdas tapi bergaya lugu. Bak orang lholhak-lholhok. Ternyata sampai sekarang kabarnya dia masih njomblo. Paling tidak, ngakunya begitu. “Dulu dia sempat merasa kehilangan ketika aku kabur bersama Jemblok. Tidak kusangka kabarnya sampai sekarang bertahan menjomblo. Entah serius atau guyon, dia mengaku masih menunggu aku. Sampai kapan pun. Bahkan sampai sekarang, meski tahu aku sudah menikah,” kata Mike, yang menambahkan bahwa Toni kini menjadi pengusaha ekspor-impor yang ternyata tinggal di Surabaya. Mike miris. Tidak bisa membayangkan bagaimana penilaian masyarakat andai  tahu dirinya juga pernah diperjual-belikan Jemblok, jadi perempuan berbayar, dan akhirnya dientas suaminya yang sekarang. (jos, bersambung)        

Sumber: