Berusia 70 Tahun, Lansia lni Akhirnya Bisa Divaksin Usai 7 Kali Screening

Berusia 70 Tahun, Lansia lni Akhirnya Bisa Divaksin Usai 7 Kali Screening

Probolinggo, memorandum.co.id - Usia yang sudah mencapai setengah abad lebih tak menghalangi Ustaz Abdurahman, sebagai pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Tholibin Putri Banat 1 Putri Kota Probolinggo untuk divaksin. Ustad berusia 70 tahun itu bisa disuntik vaksin setelah berkali-kali tak lolos proses screening. Pria yang biasa dipanggil mbah Dur itu merupakan warga Jalan KH Fadhol Kelurahan/Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Mbah Dur disuntik vaksin sinovac dosis satu di halaman MTs Roudlatut Tholibin, Kamis (16/11/2021), saat Gerobak Vaksin Presisi Polres Probolinggo Kota menggelar vaksinasi untuk lansia, remaja dan pelajar. Ketua Yayasan Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Abdullah Zabut mengatakan, Ustadz Abdurrahman merupakan warga lansia yang sudah divaksin. "Usianya sudah 70 tahun. Alhamdulillah hari ini akhirnya sudah tervaksin," katanya. Menurutnya, kendati usianya sudah 70 tahun, Abdurrahman memiliki semangat tinggi untuk divaksin hingga bersedia datang ke Gerobak Vaksin Presisi Polres Probolinggo Kota. Sayangnya, saat dilakukan screening oleh dokter, kondisi kesehatannya berkali-kali belum memungkinkan untuk divaksin. Seperti hasil empat kali screening vaksinasi di Ponpes Roudlatut Tholibin, sekali di klinik Nahdlatul Ulama (NU) Kota Probolinggo, dan sekali di Ponpes Riyadlus Sholihin. "Abdurrahman sudah lebih dari 6 kali screening dan tekanan darahnya selalu tinggi sehingga ditunda untuk divaksin. Baru hari ini screening yang ketujuh kalinya, akhirnya sudah layak divaksin," ucap Abdullah Zabut. Lebih jauh, Abdullah Zabut mengatakan, sosok Abdurahman sehari-hari masih beraktivitas sebagai salah satu Pengasuh Ponpes Roudlatut Tholibin. Aktivitasnya itu yang membuatnya memiliki kesadaran dan semangat untuk divaksin. "Beliau menginginkan dan bersedia ikut vaksinasi karena sering bertemu dengan warga yang berusia lansia, anak-anak yang statusnya pelajar dan remaja,"terangnya. Sementara Ustadz Abdurrahman mengaku tidak mengalami gejala apapun setelah divaksin. Sebelumnya selama 6 kali screening batal divaksin karena tensi darahnya cukup tinggi. Barulah dapat disuntik vaksin setelah secreening yang ketujuh. "Waktu screening pertama hingga keenam kali tensi darah saya 140/90. Sekarang habis istirahat, tensi normal dan bisa divaksin. Alhamdulillah tidak ada gejala apapun, baik selama 30 menit habis vaksin atau setelahnya," tuturnya. Dia mengakui jauh hari telah mempersiapkan diri agar tetap sehat saat divaksin. Keyakinannya dapat disuntik vaksin sangat besar terlebih selama ini tak memiliki riwayat penyakit yang masuk dalam syarat vaksinasi. "Selama ini saya tidak ada penyakit, tinggal jaga kesehatan saya agar tetap stabil,"terang Abdurrahman. Meski demikian, Abdurrahman mengajak masyarakat yang mendapat giliran nantinya bersedia divaksin untuk menekan penularan virus corona. Apalagi telah berusia 60 tahun keatas saja berani divaksin, apalagi masyarakat di usia produktif. "Jangan khawatir atau takut divaksin, jangan terima informasi menyesatkan, upaya ini demi kebaikan sesama agar tidak tertular Covid-19," pungkasnya.(mhd).

Sumber: