Komisi C DPRD Surabaya Minta Air Mancur Menari Kenjeran Kembali Difungsikan

Komisi C DPRD Surabaya Minta Air Mancur Menari Kenjeran Kembali Difungsikan

Surabaya, memorandum.co.id - Genap sebulan Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran dibuka kembali. Namun, keberadaan air mancur menari dan Jembatan Suroboyo masih mangkrak, belum ada kabar kapan akan beroperasional. DPRD Surabaya tak ingin infrastruktur yang memakan anggaran Rp 208 miliar itu sia-sia. Sehingga meminta Pemkot Surabaya untuk memanfaatkan segera. "Keputusan pemerintah meniadakan PPKM level 3 selama masa Nataru itu salah satunya untuk menghidupkan sektor pariwisata. Maka pemkot harus mempersiapkan yang terbaik, termasuk mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali air mancur menari di kawasan THP Kenjeran, agar infrastruktur tersebut keberadaannya tidak sia-sia," ucap Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati, Selasa (14/12/2021). Menurut Aning, air mancur menari sangat ditunggu warga. Dengan ikon wisata itu, nantinya dapat menarik pengunjung untuk datang. Sehingga geliat perekonomian warga di sekitar otomatis mengalami peningkatan. Namun berdasarkan informasi yang dihimpun memorandum.co.id, air mancur menari tersebut membutuhkan perbaikan sebelum benar-benar dinyalakan. Sebab, beberapa piranti sudah berusia lebih dari 5 tahun. Belum lagi salah satu kabel air mancur yang hilang dicuri. Menyebabkan 67 titik semburan air mancur tak berfungsi satu. "Kita minta dinas terkait dalam hal ini Dinas PU Bina Marga Surabaya segera memperbaiki, karena di dalam infrastruktur itu sudah ada anggaran maintenance expense-nya (biaya pemeliharaan). Proses perbaikan kita harapkan cepat agar air mancur menari bisa segera dinikmati warga," timpal Aning. Dan yang tidak kalah penting, politisi PKS ini menyoroti sistem pengamanan di lokasi. Karena selain kabel air mancur yang hilang, juga mesin pompa penyedot air amblas. Bahkan, kabel daya lampu sepanjang 1kilometer yang menempel di pagar Jembatan Suroboyo turut raib digondol pencuri. "Itu pengawasannya bagaimana kok bisa hilang, semestinya ini kan sudah dipikirkan pada saat perencanaan pembangunan, sehingga tidak rentan dicuri orang dan lain sebagainya. Kita berharap kejadian serupa tidak terulang, pengawasan harus diperketat," tegasnya. (mg3/fer)

Sumber: