Relawan Temukan Barang Bantuan Kadaluwarsa Bagi Pengungsi APG Semeru
Lumajang, Memorandum.co.id - Tim relawan yang tergabung di posko bencana bagi korban bencana Awan Panas Guguran Gunung (APG) Semeru menemukan sejumlah barang bantuan berupa kebutuhan penunjang dan obat-obatan yang sudah kadaluwarasa. Hal itu disampaikan salah satu relawan, Septiyan Teguh Wibowo usai melakukan penyortiran bantuan di posko SMA 1 Candipuro. Senin (13/12) siang. Septi mengaku, ia bersama petugas dan tim relawan lain melakukan penyortiran barang bantuan agar mempermudah pendistribusian kepada para korban APG Semeru yang sampai saat ini masih bertahan di posko pengungsian maupun di rumah rumah penduduk serta kerabatnya. Tercatat 9369 orang dari enam desa di dua kecamatan yaitu Kecmatan Candipuro dan Pronojiwo harus dievakuasi dari daerah yang terdampak bencana APG Semeru 4 Desember lalu. Saat melakukan penyortiran tersebut, ia menemukan satu kardus bantuan berupa bedak tabur, bedak wajah, handbody, shampoo, serta obat-obatan yang semuanya dalam kondisi expired atau kadaluawarsa mulai dari tahun 2018, 2020 dst. Bantuan tersebut dikemas rapi dalam kardus yang bercampur dengan bantuan lain berupa sembako, air mineral ataupun bantuan penunjang lainnya. “Kita tidak bisa mendeteksi asal bantuan tersebut dari mana, karena bercampur dengan bantuan lainnya,“ ujarnya. Ia mengatakan, mekanisme penerimaan bantuan memang langsung diterima tanpa melalui tahapan pemeriksaan karena keterbatasan petugas dan tenaga relawan. “Sehingga bantuan tersebut langsung kita catat dan kita terima tanpa pemeriksaan terlebih dahulu,” imbuhnya. Sampai dengan saat ini pihaknya baru menemukan satu kardus yang berisi barang kadaluarsa sedangkan untuk bahan makanan di posko SMA 1 Candipuro masih bagus dan layak dikosumsi. Menyikapi berita tersebut, Sekretaris BPBD Kabupaten Lumajang, Endah Maryuni sangat menyayangkan kejadian itu, karena menurutnya tindakan tersebut tidak pantas dilakukan donatur kepada warga terdampak yang kini sedang dalam kondisi kesusahan. Bahkan Endah mengatakan, kejadian seperti itu tidak hanya di posko lain, tapi pihaknya seringkali menerima donasi pakaian bekas yang kondisinya sudah sangat tidak layak pakai sama sekali. “Kami banyak sekali menemukan pakaian-pakaian bekas yang sangat tidak layak pakai diberikan oleh para donatur kepada para pengungsi,” imbuhnya saat ditemui di posko pusat Pendopo Arya Wiraraja Lumajang. Beruntung, sampai dengan saat ini pihaknya belum menemukan barang kosumsi yang expired atau kadaluwarsa. Untuk itulah sebelum pendistribusian pihaknya sudah memeriksa kelayakan barang khususnya bantuan yang berupa makanan kepada pengungsi. Pihaknya juga mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan untuk mengecek bantuan obat-obatan, makanan dan susu formula bagi bayi sebelum didistribusikan kepada para korban APG Semeru. “Kemarin ada telur dan sayuran juga kita sortir, kami imbau kepada donator jika memng berniat memberikan bantuan mohon untuk tidak memberikan bantuan yang sudah kadaluarsa atau hampir kadaluwarsa, berikan bantuan yang sesuai standart dan layak untuk dikosumsi,” tutupnya.(Ani)
Sumber: