Komisi C DPRD Surabaya Dorong Peningkatan Sarpras Rusunawa Tambak Wedi
Surabaya, memorandum.co.id - Persoalan kompleks dihadapi penghuni rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Tambak Wedi. Salah satunya terkait sarana dan prasarana (sarpras) yang masih kurang memadai. Sofiyan, Ketua Paguyuban Rusunawa Tambak Wedi mengungkapkan, rusunawa yang dihuni 70 kepala keluarga (KK) itu kerap kemalingan sebab tak memiliki pos satpam. Tidak hanya itu, penerangan jalan umum (PJU) pun dinilai masih sedikit, sehingga pihaknya berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan penambahan fasilitas. "Warga penghuni banyak yang mengeluh. Seperti penerangan jalan yang hanya sedikit, jadi kalau malam itu masih gelap. Selain itu tidak adanya pos satpam juga sangat meresahkan kami. Jadi di Rusunawa Tambak Wedi itu warga sering kehilangan motor, makanya kami berharap ada perhatian pemkot," jelas Sofiyan, Kamis (9/12/2021). Berangkat dari sini, Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono mendorong agar ada perhatian kepada warga Rusunawa Tambak Wedi. Pihaknya pun siap mengawal pembangunan pos satpam yang direncanakan akan di mulai 2022. Sehingga untuk sementara waktu, warga Rusunawa Tambak Wedi diminta ronda malam bergilir. "Sedangkan untuk PJU, dalam waktu dekat kita minta dipasang lampu sorot paling tidak dua buah. Ini antisipasi sementara, supaya tidak terlalu gelap dan meminimalisasi pencurian itu tadi. Karena untuk memasang PJU, tiangnya itu harus dibeton, ini membutuhkan waktu, tapi kita pastikan itu terpasang," jelasnya. Di samping persoalan sarpras, Baktiono juga menyoroti masalah plengsengan. Dia menilai kondisi plengsengan di dekat rusunawa perlu dibenahi, karena saluran air di sana merupakan pembuangan akhir sebelum menuju ke laut. "Plengsengan harus dibangun dengan bagus. Ini kita minta direalisasikan tahun 2022 dengan menggunakan CCSP (corrugated concrete sheet pile) atau FCSP (flat concrete sheet pile). Sehingga aliran air di daerah Tambak Wedi dan sekitarnya itu bisa lebih lancar dan meminimalisir banjir," paparnya. Seiring dengan pembangunan sarpras tersebut, Baktiono juga mengharapkan dilakukan pendataan baru bagi warga Rusunawa Tambak Wedi. Menurut legislator dari partai berlambang banteng ini, identitas baru warga rusun sangat penting, mengingat warga yang menempati rusun banyak tersebar seantero Surabaya. "Jadi mereka ini kan ada yang dari Surabaya Selatan, Barat, dan sebagainya, sehingga kalau sudah menetap di sana dan kebagian rusunawa maka dibuatkan identitas baru. Supaya ketika melakukan kepengurusan administrasi lebih mudah dan tidak jauh-jauh," jelas wakil rakyat lima periode ini. "Makanya kita mendorong dispenduk untuk turun on the spot melakukan pendataan baru bagi warga Rusunawa Tambak Wedi. Rencananya akan digelar 15 Desember 2021. Ini bisa jadi percontohan nantinya bagi rusun yang lain, karena selama ini data kependudukan selalu dikeluhkan oleh warga," tuntasnya. Sementara itu, Kabid Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Adi Gunita menjelaskan, pihaknya memang akan melakukan intervensi terhadap Rusunawa Tambak Wedi. "Iya, kita akan intervensi mulai tahun depan. Di antaranya mulai dari pembangunan pos satpam, pemasangan PJU baru, dan perbaikan plengsengan," pungkas dia. (mg-3/fer)
Sumber: