Antisipasi Kecurangan, Pansel Perangkat Desa Kecamatan Gurah Gandeng UMM

Antisipasi Kecurangan, Pansel Perangkat Desa Kecamatan Gurah Gandeng UMM

Kediri, memorandum.co.id - Mengisi kekosongan sejumlah perangkat desa di wilayah Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, masing-masing membuka lowongan untuk mengisi jabatan sebagai perangkat desa. Ada 21 desa di Kecamatan Guran dan yang membuka lowongan ada 15 desa. Dari 15 desa tersebut secara serempak menggelar seleksi pemilihan calon perangkat desa. Dalam pelaksanaan seleksi tersebut, panitia dari 15 desa tersebut bekerja sama dengan tim penguji dari perguruan tinggi yakni Universitas Muhammadyah Malang (UMM). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas SDM calon perangkat desa sebagai pelayan masyarakat. Selain itu juga untuk menjaga netralitas panitia dengan para calon. Sebanyak 87 peserta mengikuti tes ujian calon perangkat desa serentak yang dilaksanakan oleh panitia pengisian perangkat Desa se-Kecamatan Gurah, Senin (6/12/2021) kemarin, yang dilaksanakan di gedung Desa Tiru Kidul dengan dihadiri pihak Muspika Kecamatan Gurah serta pihak konsultan pembuat soal. Camat Gurah, Kaleb Untung Satrio Wicaksono menuturkan, dalam pengisian perangkat desa di Kecamatan Gurah pihaknya mengungkapkan, hanya sebatas pengawas karena yang berwenang dalam hal ini yakni pihak desa. “Sesuai perbub baru nomor 48 tahun 2021 diserahkan desa masing-masing, pihak kecamatan hanya menjadi pengawas,” ujarnya, Selasa (7/12/2021). Sambung Kaleb, sapaan akrab Camat Gurah, dari 21 desa di Kecamatan Gurah, ada 15 desa yang ada lowongan perangkat. "Akan tetapi yang siap 10 desa, jadi mereka yang melaksanakan, dengan 28 lowongan perangkat,” sambungnya. Mengapa pelaksanaan ujian di Balai Desa Tiru Kidul ?, Dengan tegas Kaleb mengungkapkan, hal ini sudah menjadi kesepekatan para panitia. "Dengan pertimbangan kuota peserta cukup banyak dan masih Pandemi Covid-19. Selain itu, juga tempat yang dipilih tidak melaksanakan pemilihan perangkat desa. Dan juga disini dipilih karena strategis juga netral desanya,” tandasnya. Sementara itu, Yana, koordinator penguji calon perangkat desa mengatakan pihaknya telah menyiapkan dua jenis ujian tes. Diantaranya 100 soal tulis dan 10 soal khusus. "Sebelum memasuki ruang ujian, telah diperiksa oleh panitia dan tidak diperkenankan membawa alat apapun. Dan tim kami ada 9 orang dalam pelaksanaan ujian ini” terang dosen akademisi Universitas Muhammadiyah Malang. Disinggung soal para peserta yang curang dan punya bocoran soal, pihaknya menjamin akan berjalan dengan adil dan transparan. “Soal kami bawa dari Malang langsung jadi tidak di Kediri, mustahil jika ada yang mengetahui bocorannya,” tandas Yana. Lebih lanjut Yana menambahkan hasil yang diberikan akan langsung diketahui oleh para peserta. Dengan itu, menurutnya bisa meminimalisir adanya keterkaitan pihak dalam yang bisa meloloskan peserta. “Kita transparan, dihitung langsung, jadi doakan semoga lancar dan sukses,” ungkapnya. Sekedar diketahui, dalam pelaksanaan tes tersebut diatas yang diikuti puluhan peserta, para panitia menerapkan protokol kesehatan cukup ketat. Yang diantaranya para peserta tes diwajibkan menggunakan masker.(Mis)

Sumber: