Nama Whisnu Sakti Tak Tercantum, Ada Apa?
SURABAYA - Nama Whisnu Sakti Buana tidak tercantum dalam daftar 15 bakal calon wali kota (bacawali) dan bakal calon wakil wali kota (bacawawali) yang dipanggil DPD PDI-P Jatim untuk mengikuti fit and proper test di kantor DPD PDI-P, Jalan Raya Kendangsari, Rabu (18/9). Padahal Whisnu yang saat ini menjabat Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDI-P Jatim ini sudah mengembalikan formulir ke kantor DPC PDI-P Surabaya, 13 September 2019 lalu. Sekretaris DPD PDI-P Jatim, Sri Untari ketika dikonfirmasi, Selasa (17/9), mengatakan, Whisnu akan menjalani fit and proper test berbeda. Dia akan tes langsung di DPP. Alasannya, Whisnu memiliki jabatan di DPD PDI-P Jatim sebagai wakil ketua bidang oganisasi.“Biar fit and proper test ini fair, maka Pak Whisnu nanti langsung oleh DPP. Jadi harus setingkat di atasnya. Karena itu, dia tidak masuk di DPD ini,"tandas Untari. Selain nama Whisnu, ada juga nama Edy Tarmidzi Wijaya yang tak terdaftar dalam surat undangan di DPD. Edy saat ini menjabat wakil ketua DPD PDI-P Jatim. Seperti diketahui, setelah menutup pendaftaran penjaringan bacawali dan bacawawali, Sabtu (14/9) lalu, proses selanjutnya adalah fit and proper test. “Iya, besok (hari ini, red) akan ada fit and proper test. Silakan rekan-rekan media mliput pembukaannya,”ungkap dia. Para calon telah mendapat undangan fit and proper test. Dalam surat bernomor 037/IN/DPD/IX/2019 itu, ada 15 nama yang daftar baik sebagai bacawali maupun bacawawali diundang. Mereka adalah Dyah Katarina, Armuji, Anugrah Ariyadi, Mega Djaja Agus Tjandra,Sutjipto Joe Angga, Chrisman Hadi, Sri Setyo Pertiwi, Laksa TNI (purn) Untung Suropati, Fandi Utomo ,Warsito, Gunawan, Dwi Astutik, Haries Purwoko, Lia Istifhoma, dan Achmad Wahyuddin. Sementara ketika dikondirmasi Whisnu Sakti Buana mengakui, dirinya memang tidak diundang DPD untuk mengikuti fit and propert test untuk bacawali dan bacawawali yang dilaksanakan Rabu (18/9). Sebab, dirinya bukan sebagai kapasitas yang diundang. “Saya nanti yang menguji. Saya bagian dari tim koordinator fit and proper test itu,” tegas di ruang kerjanya, Selasa (17/9). Mantan ketua DPC PDI-P Surabaya ini menambahkan yang diundang adalah yang di cabang-cabang seluruh Jatim maupun yang bukan pengurus DPD. “Undangan saya ya berbeda. Saya nanti diuji pengurus inti DPD seperti ketua, sekretaris dan bendahara. Tapi saya diuji sendiri dan tidak bersamaan dengan yang lain,” ungkap. Diakui, ketika beredar kabar bahwa namanya tidak masuk dalam daftar yang diundang oleh DPD, memang sempat ramai. “Memang sempat ramai karena nama saya tak ada. Masak saya yang menguji kok diundang,” cetus dia. Sementara Dyah Katarina ketika dikonfirmasi soal kesiapannya mengikuti fit and proper test mengaku siap. “Ya harus siap, meski tidak tahu seperti apa tes nanti,” tandas dia. (udi/be)
Sumber: