Jelang Nataru Harga Minyak Melambung, Warga Diminta Tak Panik

Jelang Nataru Harga Minyak Melambung, Warga Diminta Tak Panik

Surabaya, memorandum.co.id - Menjelang natal dan tahun baru (Nataru), harga minyak goreng di tingkat pasar maupun pusat perbelanjaan disebut mengalami kenaikkan. Tak ayal, sejumlah masyarakat di Surabaya mengeluhkan tingginya harga kebutuhan pokok tersebut. Tren kenaikkan harga minyak goreng ini memantik legislator dari PDI Perjuangan Anas Karno untuk turun langsung meninjau ke Pasar Genteng, Sabtu (27/11/2021) siang. Dari hasil pengamatannya setelah berbincang dengan para pedagang, Anas Karno mendapati adanya kenaikan harga minyak goreng kemasan maupun minyak goreng curah. "Harga minyak goreng kemasan semula seharga Rp 13.000 kini telah mencapai Rp 20.000 perliter. Begitu pula harga minyak goreng curah yang semula seharga Rp 280.000 naik menjadi Rp 300.000 untuk 17 liter jerigen," jelasnya. Anas mengungkapkan, tingginya harga minyak goreng kemasan dan curah ini dipicu turunnya hasil panen sawit semester kedua. Sehingga dia meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk melakukan pendataan secara berkala, terkait kebutuhan masyarakat akan minyak goreng supaya dapat melakukan langkah antisipasi. "Momen natal dan tahun baru adalah saat warga butuh. Belum lagi pergantian tahun. Sehingga saya meminta pemkot mengawasi lonjakan harga ini. Kita berharap tidak ada yang salah dengan tata kelola minyak kita. Mudah mudahan tidak ada permainan harga sembako dalam bentuk apa pun," cetusnya. Kendati harga minyak mengalami kenaikkan, Anas Karno meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Pihaknya akan melakukan upaya taktis dan riil untuk menjaga harga kebutuhan pokok tetap stabil. Di samping mendorong untuk melakukan pengawasan terhadap distributor minyak goreng, Anas juga mendorong Pemkot Surabaya untuk segera menggencarkan operasi pasar bagi komoditi minyak goreng. "Tidak kalah penting pemkot harus berkoordinasi dengan Bulog agar mendapatkan pasokan minyak yang cukup menjelang perayaan Nataru," tegasnya. Sementara itu, Liyong pedagang Pasar Genteng mengungkapkan, harga minyak curah di tempatnya dalam sepekan ini naik. "Harga minyak 2 kilogram sebelumnya Rp 36.000 sekarang sudah Rp 40.000. Lalu harga minyak yang 1 kilogram semula Rp 13.000 sudah tembus Rp 20.000," jelas Liyong. Sedangkan untuk ukuran jerigen isi 5 liter semula Rp 75 ribu kini menjadi Rp 90 ribu. Kenaikkan ini disebut tinggi. Begitu pun di lapak milik David Sutanto. Harga minyak diakuinya naik hingga 30 persen. Sehingga membuat banyak orang memilih membeli minyak curah. "Harga minyak sudah satu bulan ini naik. Dengan adanya kenaikkan ini omzet mengalami penurunan, karena sekarang orang pilih curah karena lebih murah. Selisih seribu saja orang sudah mikir," bebernya. (mg3)

Sumber: