50 Ribu Buruh Siap Geruduk Kantor Gubernur Jatim
Sidoarjo, memorandum.co.id - Gerakan Serikat Pekerja (Gasper) akan turun jalan, untuk kepung Surabaya tuntut kenaikan UMP (upah minimun provinsi). Pasalnya, mereka menilai, UMP saat ini merupakan kebijakan politik upah murah untuk menarik investasi dengan mengorbankan rakyat Jawa Timur, khususnya kaum buruh. "Kami akan menurunkan massa pada tanggal 25-30 November 2021 kurang lebih 50.000 pekerja Jatim khususnya di ring 1 Jatim," ujar Apin Sekretaris Gasper, saat koordinasi antarserikat pekerja Jawa Timur, di Buduran, Sidoarjo, Rabu (24/11). Menurutnya, Gubernur Jatim menerapkan kebijakan yang merugikan kaum buruh. Oleh karena itu, pihaknya berkoodinasi dengan antar serikat pekerja Jatim untuk meluruk Kantor Gubernur Jawa Timur dan Gedung Negara Grahadi, menuntut kenaikan UMP. Sementara juru bicara Gasper Jatim, Jazuli menambahkan, pihak serikat pekerja atau serikat buruh Jawa Timur yang tergabung dalam GASPER yang terdiri dari KSPSI, KSPI, KSBSI, SARBUMUSI, FSPMI, FSP LEM-KSPSI, FSP KEP-KSPI, FSP RTMM-KSPSI, FSP TSK-KSPSI, FSP KAHUT-KSPSI, FSP KEP-KSPI, FSP KAHUTINDO, FSP FARKES RES-KSPI. Selain itu ada juga elemen dari FSP PPMI-KSPSI, FTA KSBSI, NIKEUBA-KSBSI, LOMENIK-KSBSI, PD FSP PAR SPSI, PD F SPBPU KSPSI, PD FSP TSK-KSPSI, FSP PPMI-KSPI, FSP NIBA-KSPSI, HUKATAN-KSBSI, FKUI-KSBSI, dan KIKES-KSBSI. Mereka akan melakukan aksi massa besar-besaran pada tanggal 25, 26, 29 dan 30 November 2021 untuk melawan kebijakan politik upah murah tersebut. "Puncak aksi dilakukan pada hari Senin tanggal 29 November 2021 dengan melibatkan 50.000 massa aksi pekerja/buruh seluruh Jawa Timur," ujar Jazuli. Ia menyebut, tidak menutup kemungkinan aksi akan dilakukan di jalan-jalan protokol di Kota Surabaya jika Gubernur Jawa Timur tetap angkuh dan mengabaikan aspirasi serikat pekerja atau serikat buruh Jawa Timur.(hrs/bwo/jok)
Sumber: