Jembatan Bambu Wonorejo Terbengkalai, Ketua PSI Jatim: Harus ada Audit
Surabaya, memorandum.co.id - Jembatan bambu di kawasan ekowisata Mangrove Wonorejo yang rusak dan mangkrak memantik komentar dari berbagi pihak. Terbaru, Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jawa Timur, Teguh Cahyadin menyatakan, jembatan yang memakan anggaran Rp1,161 miliar itu harus dilakukan audit. "Jadi siapakah yang membangun jembatan bambu tersebut harus ada audit dan siapa tim teknis yang bertanggung jawab harus terklarifikasi. Agar biaya yang dikeluarkan dari APBD Kota Surabaya tidak sia-sia," tutur Gus Dien, sapaan karibnya, Jumat (19/11/2021). Menurut Gus Dien, kawasan ekowisata Mangrove belum dikelola secara maksimal. Terlebih dengan adanya jembatan bambu yang terbengkalai itu. Sehingga dia berharap, dari kejadian proyek gagal tersebut, ke depan jika dilakukan revitalisasi atau pembangunan ulang, maka pemkot harus lebih mengaji terkait daya tahan jembatan yang terbuat dari bambu. "Teknik jembatan bambu harus diatur ulang, terutama pada pondasi dasarnya. Kemudian mencari dan memilih bambu-bambu yang memiliki ketahanan lama. Artinya, jangan memakai bambu-bambu produksi baru, yang belum memiliki ketahanan yang cukup," paparnya. Sejatinya, lanjut Gus Dien, jembatan dengan konstruksi dari bambu tak menjadi masalah. Namun yang perlu diperhatikan ialah tingkat perawatan. Harus ada perhatian secara berkala dan dirawat berjangka. "Banyak bangunan gedung maupun jembatan yang terbuat dari bambu. Namun tingkat keteknisan harus benar-benar dihitung. Mulai dari kerapatan bambu, tali+temali bambu, juga bagian penting lain agar keterkaitan konstruksi kolom dan pondasi saling terkait," tuntasnya. (mg3)
Sumber: