Kapten Kelas dan Selalu Ranking

Kapten Kelas dan Selalu Ranking

SURABAYA - Perjalanan hidup dr Bagoes atau yang lebih dikenal dr Bagoes dari TK hingga perguruan tinggi akan dikupas Memorandum secara bersambung. Di edisi kali ini, koran ini mengutip dari the story about Doctor Bagoes akan membeberkan bagaimana kisah dr Bagoes kecil yang diawali bersekolah di TK 1 Kristen Petra, Jalan WR Supratman Surabaya pada 1973. Hari pertama sekolah di TK Nol Kecil A, saya diantar mama dengan sopir Pak Kliwon. Mama nungguin saya dari pagi sampai pulang setiap hari selama satu minggu penuh. Guru TK Nol Kecil waktu itu Bu Lidya, dia sangat baik dan cantik. Minggu depannya mama harus ke Jakarta lagi, dan itu cukup lama. Selanjutnya yang yang mengantar saya sejak itu adalah Opa Tjioe dan yang menjemput Opa Yan. Sejak saya mulai sekolah, papa saya (RMA (Alex) Amirullah Suljolelono Suljoadikoesoemo), mulai jarang datang. Bahasa sehari-hari saya di rumah adalah bahasa Belanda. Saya bisa mendapatkan ranking satu di kelas TK Nol Kecil ini. Setahun kemudian, pada 1974, saya duduk di TK Nol Besar A. Guru saya adalah Bu Trees. Orangnya baik, tapi sangat disiplin. Saya menjadi nakal dan sering mengencingi teman-teman dan suka memukul. Karena mama selalu di Jakarta, maka Oma yang sering dipanggil ke sekolah. Saya merasa rendah diri dengan penampilan sendiri. Badan tinggi, sangat kurus, rambut keriting, hidung sangat mancung, dan kulit pucat. Saya juga alergi dan mempunyai asma, dan tidak boleh makan sembarangan. Saya menderita sakit jantung bawaan, asma dan alergi. Sengguruh, saudara saya mempunyai kulit yang sensitif dan mudah luka. Setiap minggu kita selalu dibawa ke dokter spesialis anak. Saya mendapatkan ranking dua di kelas TK Nol Besar. Pada 1975, saya masuk di Petra 1 pagi dan duduk di Kelas 1 A. Saingan saya untuk memperoleh ranking adalah Diana, Toha, Reni, dan Gideon. Saya menjadi kapten kelas (ketua kelas, red). Di kelas 1 ini berhasil mendapatkan ranking 1, 2 dan 3 di 3 caturwulan. Guru Kelas Bu Tutut dan Kepala Sekolah Bu Shinta Gunawan, sangat baik. Kelas 2A SD pada 1976, saya menjadi kapten kelas. Saingan saya untuk memperoleh ranking adalah Diana, Toha, Reni, dan Gideon. Di kelas 2 ini berhasil mendapatkan ranking 2 di 3 caturwulan. Pada 1977, saat Kelas 3A SD, Oma divonis sakit jantung koroner, sebetulnya beliau juga menderita penyakit jantung bawaan seperti saya. Saingan saya untuk memperoleh ranking adalah Diana, Reni, Toha, Heri, dan Gideon. Saya menjadi kapten kelas. Di kelas 3, saya berhasil mendapatkan ranking 1 di 3 caturwulan. Bu Yanti ini sampai sekarang adalah Ibu Guru yang terbaik kepada saya, berkat dia saya bisa meraih ranking satu di 3 caturwulan berturut-turut. Pada 1978-1979, duduk di kelas 4A SD. Saya menjadi kapten kelas. Di Kelas 4 ini kita kena program Mendikbud yang mengubah tahun pelajaran dari Januari-Desember menjadi Juli-Juni. Saingan saya untuk memperoleh ranking adalah Diana, Reni, Toha, Heri, dan Gideon. Di kelas 4 ini berhasil mendapatkan ranking 2 dan 3 di 3 caturwulan dan di 6 bulan kelas tambahan. Guru kelas Bu Ratna kurang senang terhadap saya, tapi Kepala Sekolah Bu Shinta Gunawan sangat baik kepada saya. Saya lebih senang menyendiri dan kurang suka berteman, sejak kelas 4 ini juga sering royal dan selalu membantu semua orang, tapi saya jarang mau dibantu orang lain. Di kelas 5B SD pada 1979-1980, saingan saya untuk memperoleh ranking adalah Diana, Reni, Toha, Heri, dan Gideon. Di kelas 5 ini berhasil mendapatkan ranking 2 di 3 caturwulan. Saya dapat kabar bahwa guru kelas saya di kelas 3 , Bu Yanti meninggal. Saya merasa sangat kehilangan…sejak itu saya berprinsip..kalau mau berhasil, saya harus sering berteman atau berhubungan dengan wanita-wanita yang berambut panjang. Di kelas 6A SD pada 1980-1981. Saingan saya untuk memperoleh ranking adalah Diana, Reni, Toha, Heri, dan Gideon. Saya menjadi kapten kelas. Di kelas 6 ini berhasil mendapatkan ranking 2 dan 3 di 3 caturwulan. Di acara perpisahan SD semua terfokus ke saya, karena saya jadi MC, penyanyi, dan pemain music dan yang paling menyenangkan mama hadir dan menyanyi di acara itu. Sewaktu SD saya selalu nakal dan menyusahkan teman-teman yang duduk dekat saya (Retno dan Novita). Maksud saya mau membantu tapi malah membuat mereka susah dan sedih. (fer/nov/bersambung)  

Sumber: