Susu Dibalas Air Tuba (2)

Susu Dibalas Air Tuba (2)

Klesetan dengan Gaun Tipis

Lisa juga dinilai orang tua Geletar sembrono membiarkan Tiara bersikap terlalu bebas di rumah. Misal mengenakan pakaian seksi saat di rumah. Tak hanya mertua, anak-anak juga mengaku risih melihat Tiara yang semakin hari bersikap semakin tidak sopan. Seperti sengaja membiarkan pintu kamar terbuka blak-blakan, padahal kamarnya langsung berhadapan dengan tempat keluarga berolahraga ringan. Termasuk Geletar. Tidak jarang Tiara membiarkan pintu kamar terbuka sementara dia sedang klesetan hanya mengenakan celana pendek dan kaus tipis. Kalau yang seperti ini Lisa sudah tahu dan sempat mengingatkan temannya itu. Tiara minta maaf. Suatu ketika Lisa pernah membicarakan masalah ini dengan Geletar, namun lelaki bertubuh atletis itu malah tersinggung. Ia merasa dituduh macam-macam, lantas bersumpah tidak ada apa-apa dengan Tiara. Lisa kemudian minta persetujuan Geletar agar Tiara sebaiknya tidak lagi tinggal di rumah mereka. Dia hendak meminta Tiara mencari kontrakan di luar. Sama sekali tidak disangka, ternyata Geketar melarang. Alasannya, dengan tinggal di rumah, Tiara bisa berkoordiasi cepat dengan Geletar. Di perusahaan, Tiara memang dipercaya sebagai sekretaris pribadi Geletar. “Lisa tidak berani mempersoalkan lagi,” kata Ikin. Geletar malah balik minta Lisa tidak terlalu protektif terhadap dirinya dan curiga berlebihan terhadap Tiara. Lelaki tersebut berkali-kali bersumpah tidak terjadi apa-apa dan janji tidak bekal terjadi apa-apa antara dia dan Tiara. Mereka bersikap professional. Satu-dua kali persoalan ini pernah menjadi pemicu pertengkaran, sampai-sampai Lisa sempat hendak mengusir Tiara. Tapi, apa tanggapan Geletar? Lelaki tersebut malah membela Tiara. “Kasihan dia tidak punya siapa-siapa di Surabaya. Hanya punya adik, tapi kondisinya sendiri memprihatinkan,” begitu alasan Geletar seperti diutarakan Lisa dan diulangi Ikin. Hal ini justru mulai menimbulkan kecurigaan di hati Lisa. Makanya, ketika suatu malam Geletar tiba-tiba meninggalkan kamar dengan mengendap-endap, Lisa diam-diam membuntuti. Dengan berjingkat-jingkat wanita berambut sebahu ini menuju kamar Tiara. Dia menempelkan telinga di daun pintu, mencoba mendengarkan apa yang terjadi di dalam. Ternyata hening. Tidak terdengar suara apa pun. Dia mengintip melalui ventilasi, tampak ada selimut mengonggok menutupi sesuatu. “Waktu itu Bu Lisa berpikir Tiara sedang pulas tertidur dengan berselimut,” kata Ikin. Lisa lantas memeriksa satu per satu kamar yang lain, termasuk gudang. Sepi. Lisa juga sempat melongok garasi dari jauh. Gelap. Tidak terlihat tanda-tanda kehidupan. Lisa pun balik ke kamar tidur dan mencoba memejamkan mata. Sekitar satu setengah jam kemudian terdengar pintu kamar berderit. Lisa pura-pura terlelap. Perlahan-lahan terasa suaminya membaringkan diri. Terdengar desah napas tersengal seperti habis lari maraton. (jos, bersambung)

Sumber: