Ketika Cinta Terbelah (3)
Mesra vs Pemilik Warung
Disadari atau tidak, Hari sering memuji-muji masakan Sari di depan Risma. Ini menimbulkan kecurigaan Risma: ada apa di antara mereka? Bukan tanpa alasan bila Risma curiga. Faktanya, Hari jadi sering terlambat pulang. Satu lagi, adik sepupu Risma yang bekerja di tempat Hari sering melihat kakak iparnya tersebut keluar bersama Sari selepas kantor, bahkan pada jam kerja. Sepupu Risma juga berhasil mengambil gambar-gambar Hari yang sedang berjalan bersama Sari menuju mobil. Foto ini kemudian dikirimkan via WA ke Risma. Tentu saja hati panas dan berdarah. Ketika Hari baru masuk pintu rumah pada malam harinya, Risma langsung menyambut dengan menunjukkan gambar-gambar di HP-nya. Selain itu, Risma memberodong Hari dengan pertanyaan-pertanyaan tentang hubungannya vs Sari. Kali ini Hari mengelak dengan memberi alasan bahwa Sari yang hendak belanja ke pasar menumpang mobilnya. Karena arahnya sama, apa salahnya bila dia memberikan tumpangan? Perang dingin yang sudah hampir mencair malah berubah semakin beku. Apalagi, setelah sepupu Risma kembali mengirimkan gambar-gambar yang lebih seru. Di antaranya, kala Hari bersama Sari masuk hotel berbintang di kawasan Mayjen Sungkono, kala Hari membimbing Sari masuk salah satu kamar hotel tersebut, dan kala Hari mengecup mesra kening Sari sesaat hendak pamit pulang. Ternyata sepupu Risma sengaja membuntuti Hari. Bukan hanya perang dingin, perang dunia pecah di rumah Hari. Risma membawa beraneka senjata seperti penebah, hiasan-hiasan keramik, bantal kursi, bahkan asbak dan payung. Di pihak lain, Hari menghadapinya dengan tenang. Dia berusaha menenangkan istrinya dengan tanpa emosi. Bahkan tanpa diduga sang istri, Hari mengakui bahwa dirinya memang memiliki hubungan istimewa vs Sari. Lelaki berbintang Virgo ini bahkan mengungkapkan rencananya mengawini perempuan tersebut secara resmi. Secara resmi? Berarti? Ya, Hari memang sudah menikahi Sari secara siri. Mereka melakukannya di rumah orang tua Sari di Magetan. Nasi sudah menjadi bubur, dan sangat tidak mungkin mengembalikan bubur menjadi nasi kembali. Melalui perjalanan batin yang tidak ringan, Risma akhirnya dapat menundukkan hatinya. Dia pasrah kepada kehendak suami untuk menjadikan Sari sebagai istri kedua. Tak lama setelah itu digelarlah ijab kabul ulang Hari vs Sari. Bedanya, kali ini yang menikahkan mereka adalah petugas dari KUA (kantor urusan agama). Resmi. Meski tanpa resepsi, pihak-pihak keluarga, kerabat, dan tetangga kiri-kanan tetap diundang. (jos, bersambung)Sumber: