Angka Kecelakaan Pelajar Tinggi Jadi Perhatian Disdik Lamongan

Angka Kecelakaan Pelajar Tinggi Jadi Perhatian Disdik Lamongan

Lamongan, memorandum.co.id - Kasus kecelakaan melibatkan pelajar yang masih tinggi membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Lamongan berupaya menekan angka kecelakaan tersebut. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Munif Syarif. Menurutnya, salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan di kalangan pelajar adalah faktor kelalaian. "Kemungkinan karena tidak patuh atau lalai, itulah akhirnya mengakibatkan banyak korban pelajar," terangnya, Senin (25/10/2021). Selain itu, akibat pandemi Covid-19 terlalu lama, dari pembelajaran daring menjadi pembelajaran tatap muka (PTM) membuat para pelajar menyesuaikan kembali berkendara berangkat ke sekolah. Untuk mengatasi hal ini, pihaknya akan menggandeng Satlantas Polres Lamongan untuk memberikan imbauan dan bimbingan kepada pelajar tentang taat berkendara dan patuh, berdisiplin berlalu lintas. "Insyaallah dalam waktu dekat ini, kami akan bekerja sama dengan Satlantas Polres Lamongan melakukan pembinaan secara teknis terutama dalam menaati peraturan lalu lintas dan berkendara dengan benar," bebernya. Munif menambahkan, tidak hanya lembaga dan siswa yang menjadi sasaran, penjaga keamanan sekolah pun akan menjadi target. Sebab, ketika pelajar mau memasuki lembaga, tugas penjaga keamanan mempunyai peran di antaranya memberikan teguran kepada pelajar yang membawa kendaraan untuk safety dalam berkendara. Saat ditanya mengenai sarana bus sekolah, Munif mengakui jika pihaknya serta Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan juga berharap terkait adanya fasilitas bus sekolah namun kondisi daerah saat ini tidak dimungkinkan terlaksana dalam waktu dekat. "Tentu itu hal inovasi yang bagus. Wali murid, guru dan orang tua akan turut senang sehingga menambah kepercayaan bagi disdik. Dengan tujuan untuk mengurangi angka kecelakaan bagi pelajar," tandasnya. Ia berharap, dengan adanya bus sekolah yang nantinya bisa difungsikan untuk antar jemput pelajar, bisa terealisasi untuk meminimalisir angka kecelakaan para pelajar. "Sudah diajukan ke pusat, sampai sekarang belum terealisasi," pungkasnya. (nas/har/fer)

Sumber: