Orang Tua Bocah Diculik Berharap Pelaku Ditangkap
Surabaya, memorandum.co.id - Motif percobaan penculikan terhadap IM (12), siswa SDN Jemur Wonosari 1, belum diketahui. Sebab, baik orang tua dan korban tidak pernah punya masalah dengan siapapun. Hal itu diungkapkan Nur Paini (54), ibu korban. Selama ini, pekerjaannya hanya membantu suami, Taslimin, yang bekerja pencari barang bekas di dekat sekolah IM, anak keempat dari lima bersaudara tersebut. Begitu juga dengan hubungan dengan tetangga sekitar baik sekali. Dan tidak ada masalah. "Anak saya (IM), pulang sekolah, mengaji langsung pulang, kadang di rumah juga main game," ungkap Nur saat ditemui di rumahnya, Rabu (20/10/2021). Nur Paini mengungkapkan kronologis penculikan IM awalnya hendak masuk ke sekolah sekitar pukul 09.00. Dia berjalan kaki menuju ke sekolah. Sesampainya di jalan depan sekolah IM ditanya pelaku letak SPBU. "Anak saya menjawab dan ngasih tahu lokasi pom (SPBU). Setelah itu ditarik pelaku ke dalam mobil dan mulutnya dibekap," ujarnya ditemui di rumah Jalan Jemur Wonosari Gang Buntu. Nur menerangkan, pelaku sempat meminta korban diam dan tidak berteriak. Pelaku yang berjumlah tiga orang lalu membawa korban ke arah SPBU Jalan Jemursari. Di sekitar lokasi tersebut, kata Nur, satu orang pelaku turun di kiri mobil menelepon seseorang. Sementara, pelaku yang didalam mobil sibuk mengoperasikan HP. "Kata anak saya saat itu yang satu nyetir, satu di dalam mobil sibuk main HP. Kemudian anak saya keluar dari mobil dan kabur," bebernya. Salah seorang pelaku, lanjut Nur, saat itu sempat mengejar korban. Namun, sesampainya di tikungan jalan pelaku kembali karena kalah cepat. Apalagi, mobil sudah tidak dapat berbalik arah. "Pelaku tiga orang memakai masker hitam. Dua perawakan pendek, dan satu orang tinggi botak," jelasnya. Setelah kejadian, kata Nur, IM sempat menangis tersedu-sedu saat tiba di rumah. Tak hanya itu. Baju sekolahnya juga banyak darah. "Anak saya sempat jatuh saat lari, luka di mulut mengeluarkan darah dan kena baju," sebutnya. Nur awalnya menduga, IM baru saja bertengkar dengan temannya. Namun setelah IM bercerita panjang lebar Nur baru percaya bila anaknya menjadi korban percobaan penculikan. "Gurunya juga ke sini, nunjukkin rekaman CCTV mobil pelaku," sebutnya. Nur mengatakan, usai kejadian itu pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP di TKP maupun SPBU Jemursari. Tapi setelah diperiksa, CCTV di SPBU mati kata petugasnya. Atas kejadian yang dialami anaknya, lanjut Nur, pihak sekolah sudah melapor ke polisi. Menurut Nur, setelah kejadian pihak sekolah dan polisi sudah mendatangi rumah dan meminta keterangan. "Kemarin jam satu siang, polisi mengajak reka ulang di lokasi. Saat ini anak saya didampingi suami masih diperiksa di Polrestabes Surabaya," tegasnya. Atas kejadian tersebut, lanjut Nur, anaknya sempat shock. Sementara, untuk kerugian hanya tas berisi buku sekolah dan alat-alat tulis. "Tasnya ketinggalan di mobil pelaku," paparnya. Sedangkan Taslimin, bapak IM berharap kasus percobaan penculikan terhadak anaknya cepat terungkap dan para pelakunya ditangkap oleh pihak kepolisian. "Kalau tidak para orangtua kawatir dan resah kalau pelaku belum tertangkap," kata Taslimin. Semenjak mengalami kejadian yang dialami anaknya, maka Taslimin akan antar jemput IM setiap pergi ke sekolah. Untuk sementara dia juga tidak memperbolehkan IM main-main di sekitar rumah. "Karena masih trauma dengan kejadian ini," tegas dia. Sementara itu, Kanit Jatantas Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Agung Kurnia mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus penculikan bocah SDN Jemur Wonosari 1. Sejauh ini pihaknya sudah memeriksa rekaman CCTV yang ada di sekolah, tapi pelakunya kurang jelas dan jenis mobilnya apa. "Korban saat kami tanya juga lupa jenis mobilnya apa dan tidak ada saksi di TKP saat penculikan terjadi," jelas Agung. Dalam rekaman, masih kata Agung, mobilnya terlihat tapi sangat cepat sehingga menyulitkan pihak kepolisian. "Tapi kami akan periksa CCTV lain yang ada di sekitar lokasi," imbuh dia. (rio/fer)
Sumber: