Lamongan, memorandum.co.id - Para wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lamongan menggelar kegiatan bakti sosial, Senin (18/10), di Pendopo Kecamatan Sekaran. Dihadiri secara langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi beserta jajaran stakeholder Pemerintah Kabupaten Lamongan, bakti sosial PWI kali ini berbeda dengan sebelumnya, yakni menyasar di bidang sosial ekonomi.
Kegiatan bakti sosial yang dipilih oleh PWI yakni sosialisasi pengurusan SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga) pada pelaku IKM dan UMKM di Kecamatan Sekaran. Hal ini diharapkan mampu mendukung program Bupati Lamongan dalam menggairahkan kembali perekonomian pasca pandemi.
Pak Yes (Bupati Lamongan) sangat mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan oleh PWI Lamongan. Menurutnya edukasi terhadap masyarakat pelaku usaha untuk memperoleh P-IRT ini sangat penting, karena dengan kepemilikan P-IRT masyarakat dapat lebih leluasa memperluas jangkauan pemasaran produk.
“Terkait P-IRT ini akan terus kami kembangkan, karenadengan kepemilikannya mereka bisa berjualan di luar daerah, online, bisa memasukkan ke oko-toko waralaba, dan sebagainya. Manfaatnya sangat besar sekali bagi UMKM yang ada di Kabupaten Lamongan,” ucap Pak Yes.
Adanya P-IRT ini dikatakan Pak Yes bisa sebagai kunci untuk mendongkrak omset pemasaran. Beliau juga meminta agar dinas terkait segera menyusun strategi untuk memudahkan kepengurusan P-IRT bagi masyarakat pelaku usaha di Kabupaten Lamongan.
“Nanti akan kita laksanakan gerakan, baik oleh dinas, atau bahkan nanti akan dibantu TP PKK Kabupaten Lamongan untuk mempercepat P-IRT ini dimiliki oleh seluruh masyarakat Lamongan. Supaya masyarakat lebih percaya diri dalam peningkatan kualitas produksi dan kualitas pemasaran,” tambah Pak Yes.
Diungkapkan Ketua PWI Kabupaten Lamongan Bahtiar Febrianto bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan bakti sosial pertama yang dilakukan PWI Lamongan di bidang sosial ekonomi. Selain itu, bakti sosial ini merupakan ide yang keluar dari adanya keluhan pelaku UMKM karena belum bisa melakukan pemasaran keluar daerah karena belum memiliki P-IRT.
“Ada dua tujuan dari kegiatan ini, pertama adalah mendukung dan membantu program Pak Bupati yang sekarang ini gencar menggairahkan perekonomian pasca pandemic dengan pengurusan P-IRT. Tujuan kedua, bahwa kegiatan ini menunjukkan kepada masyarakat bahwa wartawan yang benar itu adalah yang bermanfaat untuk masyarakat, bukan malah merugikan atau menakut-nakuti masyarakat,” terang Bahtiar Febrianto.(*)